Blog Rujak : Kumpulan Makalah Online Lengkap

Kumpulan Makalah, Artikel dan Tips Lengkap

Aliran Progresivisme

ADSENSE HERE!


ALIRAN PROGRESIVISME
Progresivisme berasal dari kata “ progress” yang berarti kemajuan. Secara harfiah dapat di artikan sebagi aliran yang meninginkan kemajuan secara cepat. Progressivisme adalah suatu aliran yang menekankan, bahwa pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan pengetahuan kepada peserta didik tetapi hendaklah berisi aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pelatihan kemampuan berpikir mereka sedemikian rupa sehingga mereka dapat berpikir secara sistematis melalui cara-cara ilmiah seperti memberikan analisis. Pertimbangan dan pembuatan kesimpulan menuju pemilihan alternative yang paling memungkinkan untuk pemecahan masalah yang di hadapi. Progressivisme di sebut juga instrumentalisme, karna aliran ini beranggapan bahwa intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk mengembangkan kepribadian manusia. Aliran progressivime memiliki kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan yang meliputi : ilmu hayat, bahwa manusia di tuntut untuk mengetahui kehidupan semua masalah.
Aliran progresivisme suatu aliran filsafat pendidikan yang sangat berpengaruh dalam abad ke 20 ini. Pengaruh itu terasa diseluruh dunia¸terlebih-lebih di amerika serikat. Usaha pembaharuan dalam lapangan pendidikan pada umumnya terdorong oleh aliran-aliran progressivisme ini. Biasanya aliran progressivisme ini di hubungkan dengan pandangan hidup liberal “The Liberal road to culture”. yang dimaksudkan dengan ini adalah pandangan hidup yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : fleksibel (tidak kaku, tidak menolak perubahan, tidak terkait oleh suatu doktrin tertentu) curious (ingin mengetahui, ingin menyelidiki) toleran dan open-minded (mempunyai hati terbuka).
Filsafat progresivisme menuntut kepada penganutnya untuk selalu progress dan bertindak secara konstruktif, inovatif dan reformatif, aktif serta dinamis. Sebab sudah menjadi naluri manusia menginginkan perubahan-perubahan. Manusia tidak mau hanya menerima satu macam keadaan saja, akan tetapi berkemauan hidupnya tidak sama dengan masa sebelumnya. Untuk mendapatkan perubahan itu manusia harus memiliki pandangan hidup dimana pandangan hidup yang bertumpu pada sifat-sifat fleksibel (tidak kaku, tidak menolak perubahan dan tidak terikat oleh doktrin tertentu) namun demikian filsafat progressivisme menaruh kepercayaan terhadap kekuatan alamiah manusia, kekuatan yang diwarisi manusia sejak lahir ( mans natural powers) adapun maksudnya adalah manusia sejak ia lahir telah membawa bakat dan kemampuan (predisposisi) atau potensi kemampuan dasar terutama daya akalnya sehingga dengan daya akalnya manusia akan dapat mengatasi segala problematika hidupnya, baik itu tantangan, hambatan, ancaman maupun gangguan yang timbul dari lingkungan hidupnya. Disini tersirat bahwa intelegensi merupakan kemampuan problem solving dalam segala situasi baru atau yang mengandung masalah.
Dengan demikian potensi-potensi yang dimiliki manusia mempunyai kekuatan-kekuatan yang harus dikembangkan dan hal ini menjadi perhatian progressivisme. Disini jelas bahwa aliran filsafat progressivisme menempatkan manusia sebagai makhluk biologis yang utuh dan menghormati harkat dan martabat manusia sebagi pelaku (subyek) di dalam hidupnya. Adapun filsafat progressivisme memandang tentang kebudayaan bahwa budaya sebagai hasil budi manusia, dan akan dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia yang tidak beku, melainkan slalu berkembang dan berubah. Maka pendidikan sebagai usaha manusia yang merupakan refleksi kebudayaan itu haruslah sejiwa dengan kebudayaan itu. Untuk itu pendidikan sebagai alat untuk memproses merekonstruksi kebudayaan baru haruslah dapat menciptakan situasi yang eduktif yang pada hakikatnya akan dapat memberikan warna dan corak dari out put (keluaran) yang dihasilkan sehingga keluaran yang dihasilkan (anak didik) adalah manusia-manusia yang berkualitas unggul, berkompotitif, inisiatif, adapti dan kreatif sanggup menjawab tantangan zamannya. Untuk itu sangat diperlukan kurikulum yang berpusat kepada pengalaman atau kurikulum eksperimental yaitu kurikulum yang berpusat kepada pengalaman, dimana apa yang telah di peroleh anak didik selama disekolah akan dapat diterapkan dalam kehidupan anyatanya. Dengan metode pendidikan “belajar sambil berbuat” (learning by doing) dan pemecahan masalah (problem solving) dengan langkah-langkah menghadapi problem, dengan demikian maka sangat jelas sekali bahwa filsafat progressivisme bermaksud menjadikan anak didik yang memiliki kualitas dan terus maju (progress) sebagai generasi yang akan menjawab tantangan zaman peradaban baru.
Ada beberapa pandangan dalam aliran progresivisme ini antara lain:
1.    Pandangan Progresivisme tentang realitas
Asal hereby atau asal keduniawian, adanya kehidupan realita yang amat luas tidak terbatas, sebab kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu, pengalaman manusia tentang penderitaan, kesedihan, kegembiraan, ke indahan lain-lain adalah relita manusia hidup sampai mati. Pengalaman adalah suatu sumber evolusi, yang berarti perkembangan, maju setapak demi setapak mulai dari yang mudah-mudah menerobos kepada yang sulit-sulit (perkembangan yang lama) pengalaman adalah perjuangan, sebab hidup adalah tindakan dan perubahan-perubahan. Manusia akan tetap hidup berkembang, jika ia mampu mengatasi perjuangan, perubahan dan berani bertindak.  Pengetahuan adalah informasi, fakta, hukum prinsip, proses, kebiasaan yang terakumulasi dalam pribadi sebagai hasil proses interaksi dan pengalaman.
Pengetahuan di peroleh manusia baik secara lansung melalui pengalaman dan kontak dengan segala realita dalam lingkungan hidupnya, ataupun pengetahuan di peroleh lansung melalui catatan-catatan. Pengetahuan adalah hasil aktivitas tertentu. Makin sering kita menghadapi tuntutan lingkungan dan makin banyak pengalaman kita dalam praktek, maka makin besar persiapan kita menghadapi  tuntutan masa depan. Pengetahuan harus disesuaikan dan di modifikasi dengan realita baru di dalam lingkungan. Kebenaran ialah kemampuan suatu ide pemecahan masalah, kebenaran adalah konsekuen daripada suatu ide, realita dan daya guna dalam hidup.
2.      Pandangan Progresivisme tentang Nilai
Nilai timbul karena manusia mempunyai bahasa, dengan demikian adanya pergaulan. Masyarakat menjadi wadah timbulnya nilai-nilai. Bahasa adalah sarana ekpresi yang bersal dari dorongan, kehendak, perasaan, kecerdasan dari individu-individu.
3.  Pandangan Progresivisme Tentang Kurikulum
Selain kemajuan atau progres, lingkungan dan pengalaman mendapatkan perhatian yang cukup dari progressivisme. Untuk itu filsafat progressivisme menunjukkan dengan konsep dasarnya sejenis kurikululum yang program pengajarannya dapat mempengaruhi anak belajar secara eduktif baik dilingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.
Adapun sikap progressivisme memandang segala sesuatu berasaskan fleksibilitas, dinamika dan sifat-sifat yang sejenis tercernin dalam pandangannya mengenai kurikulum sebagai pengalaman yang eduktif, bersifat eksperimental dan adanya rencana dan susunan yang teratur. Dapat kita analisis dari penjelasan di atas bahwa filsafat progresivisme menghendaki sekolah yang memiliki kurikulum dimana bersifat fleksibilitas (tidak kaku, tidak menolak perubahan, tidak terikat oleh doktrin tertentu) luas dan terbuka. Dengan berpijak dari prinsip ini, maka kurikulum dapat direvisi dan di evaluasi setiap saat sesuai kebutuhan setempat.untuk memnuhi kebutuhan tersebut, maka filsafat progresivisme menghendaki jenis kurikulum yang bersifat luwes fleksibel dan terbuka. Jadi kurikulum itu bisa di ubah dan di bentuk sesuai zamannya. Sekolah didirikan karena tidak mempunyai orang tua atau masyarakat untuk mendidik anak. Karena itu kurikulum harus dapat mewadahi aspirasi anak, oramg tua dan masyarakat.  Maka kurikulum yang eduktif  dan eksperimental dapat memenuhi tuntutan itu. Sifat kurikulumnya adalah kurikulum yang dapat di revisi dan jenisnya yang memadai, yaitu yang bersifat eksperimental atau tipe core curriculum. Kurikulum dipusatkan pada pengalaman  atau kurikulum eksperimental di dasarkan atas manusia dalam hidupnya slalu berinteraksi didalam lingkungan yang komplek. untuk itu ia memerlukan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingungan demi kelestarian hidupnya. Hidupnya bukan hanya untuk kelestarian pertumbuhan saja, akan tetapi juga untuk perkembangan pribadinya. Oleh karna itu manusia harus belajar dari pengalaman.
4.  Pandangan Progresivisme Tentang  Pendidikan
Filsafat Progresivisme mempunyai konsep  bahwa manusia atau peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan sebagai potensi yang merupakan suatu kelebihan di bandingkan dengan makhluk lainya. Kelebihan manusia memiliki potensi akal dan kecerdasan dengan sifat kreatif dan dinamis, peserta didik mempunyai bekal untuk menghadapi dan memecahkan problematika. Kualitas perennial, tetapi di tentukan oleh sejauh mana suatu pendidikan itu mampu utuk terus menerus merekonstruksikan berbagai pengalaman.
Seiring pandangan di atas filsafat pendidikan islam mengakui bahwa peserta didik memang memiliki potensi akal yang dapat dikembangkan dan mengakui pula individu atau peserta didik pada dasarnya adalah insane yang aktif, kreatif dan dinamis. Namun pendidikan Islam tidak hanya mengakui bahwa anak (peserta didik) mempunyai banyak potensi yang menurut hasan langgulung potensi manusia itu sebanyak sifat-sifat tuhan seperti yang terkandung dalam masmaul husna. Dan di antara sekian banyak potensi tersebut yang sangat perlu dikembangkan adalah potensi beragama
Menurut progresivisme pendidikan tidak lain adalah proses perkembangan, sehingga seorang pendidik mesti selalu siap untuk senangtiasa memodifikasi berbagai metode dan strategi dalam pengupayaan ilmu-ilmu pengetahuan terbaru dan berbagi perubahan yang menjadi kecendrungan dalam suatu masyarakat. Sikap progresivisme memandang segala sesuatu berasaskan fleksibelitas, dinamika dan sifat-sifat yang sejenis, yang tercermin dalam pandangan mengenai kurikulum sebagai pengalaman yang edukatif, bersifat eksperimental dan adanya rencana dan susunan yang teratur. Yang bersifat luwes dan dapat direvisi dan evaluasi setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Filsafat pendiddikan islam mengakui hal yang sama sebagaimana yang di inginkan filsafat progresivisme, yaitu bahwa masyarakat itu bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan ilmu, oleh sebab itu kita harus terbuka dalam menghadapi permasalahan serta mau menerima kritikan demi kesempurnaan. Untuk mendapatkan suatu perubahan manusia harus memiliki pandangan hidup yang bertumpu pada sifat-sifat fleksibel (tidak kaku, tidak menolak perubahan, tidak terikat dengan dogma tertentu) eurious (ingin mengetahui dan menyelidiki), toleran dan open mind (punya hati, terbuka). Akan tetapi dalam aliran progrevisme nilai-nilai yang dijadikan ukuran bukan nilai yang absolute seperti nilai kewahyuan syarat dalam pendidikan islam, melainkan nilai yang relative, yaitu nilai-nilai baik dan buruk dikaitkan dengan pertimbangan kultur masyarakat yang sudah barang tentu kebenaran bergantung pada tempat dan waktu, dan tentu nilai tersebut bersifat relative, sedangkan dalam pendididkan islam nilai tersebut bersifat mutlak.
Pandangan Progresivisme Tentang Tujuan Pendidikan
a.  Progresivisme kurang menyetujui adanya pendidikan yang bercorak otoriter, baik yang timbul pada zaman dahulu maupun sekarang. Pendidikan yang otoriter dapat diperkirakan mempunyai kesulitan untuk mencapai tujuan yang baik, karena kurang menghargai dan memberikan tempat semestinya kepada kemampuan peserta didik dalam proses pendidikan.
b.   Progresivisme sangat menghargai kemampuan berpikir yang dapat menumbuhkan kemajuan berpikir menjadi inti perhatian progresivisme karena ia merupakan bagian utama dari kebudayaan.
c.  Progresivisme tidak mengakui kemutlakankehidupan menolak absolotisme dan otoritarisme dalam segala bentuknya. Nilai-nilai yang dianut bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan pendidikan progresivisme menolak pendidikan yang bercorak teacher centric.
d. Progresivisme yang meletakan dasar pada penghormatan yang bebas atas martabat manusia dan martabat pribadi. Dengan demikian filsafat progresivisme menjunjung tinggi hak asasi individu dan menjunjung tinggi nilai demokrasi. Oleh karna itu progresivisme berorientasi kepada nilai-nilai demokratis dan selalu mengembangkan alur pendidikan.
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © 2025 Blog Rujak : Kumpulan Makalah Online Lengkap. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design