ADSENSE HERE!
Klasifikasi Media Pembelajaran
A.
Pendahuluan
Pada dasarnya,
dalam proses belajar seseorang membutuhkan sarana atau media yang dapat
digunakan dalam pembelajaran. Dengan media pembelajaran tersebut seorang guru
akan lebih mudah dalam menyampaikan ilmu pengetahuannya dan seorang peserta
didik akan lebih mudah untuk memahaminya.
Banyaknya media
pembelajaran yang dapat digunakan, maka media pembelajaran tersebut dapat
diklasifikasikan dalam beberapa macam.
Untuk lebih
jelasnya dalam makalah ini akan di bahas klasifikasi media dalam pembelajaran.
B.
Tujuan
Pembahasan
Þ Mahasiswa
dapat mengetahui macam-macam media pembelajaran yang dilihat dari jenis, daya
liput dan bahan pembuatannya.
Þ Mahasiswa
dapat mengetahui pengklasifikasian media pembelajaran oleh para tokoh.
Þ Mahasiswa
dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan dari beberapa media pembelajaran.
C.
Rumusan
Masalah
Þ Media
pembelajaran dilihat dari jenis, daya liput dan bahan pembuatannya.
Þ Klasifikasi
media pembelajaran oleh beberapa tokoh.
Þ Kelebihan
dan kelemahan media pembelajaran.
D.
Klasifikasi
Media Pembelajaran
Media yang telah
dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari
itu. Klasifikasinya dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan
serta cara pembuatannya.
1.
Dilihat
dari jenisnya
a.
Media
auditif.
Media auditif adalah media yang hanya
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.
b.
Media
visual.
Media visual adalah media yang hanya
mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar
diam seperti film strip ( film
rangkai ), slides ( film bingkai ),
foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan
gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.
c.
Media
audio visual.
Media audio visul adalah media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
2.
Dilihat
dari daya liputnya
a.
Media
dengan daya liputnya luas dan serentak.
Penggunaan media ini tidak terbatas
oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak
dalam waktu yang sama, seperti :
radio dan televisi.
b.
Media
dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat.
Media ini dalam penggunaannya
membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti
film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup
dan gelap.
c.
Media
untuk pengajaran individual
Media ini penggunaanya hanya untuk
seorang diri. Termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui
komputer.
3.
Dilihat
dari bahan pembuatannya.
a.
Media
sederhana.
Media ini bahan dasarnya mudah
diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaanya tidak
sulit seperti : papan tulis, gambar
dll.
b.
Media
kompleks.
Media ini adalah media yang bahan dan
alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya,sulit membuatnya, dan
penngunaanya memerlukan ketrampilan yang memadai seperti : proyektor dll.[1]
4.
Klasifikasi
media oleh para tokoh:
Berbagai cara dapat digunakan untuk mengidentifikasi
dan mengklasifikasi media, Rudi Bretz ( 1971 ) mengklasifikasikan media kedalam
tujuh kelompok media, yaitu :
a.
Media audio visual
gerak
b.
Media audio visual
diam.
c.
Media audio semi
gerak.
d.
Media visual
gerak.
e.
Media visual diam.
f.
Media audio.
g.
Media cetak.[2]
Menurut Oemar Hamalik ( 1985: 63 ) ada 4 klasifikasi
media pengajaran, yaitu :
a. Alat-alat
visual.
b. Alat-alat
yang bersifat auditif atau hanya dapat di dengar.
c. Alat-alat
yang bisa dilihat dan didengar.
d. Dramatisasi.
Disamping itu para ahli media lainnya juga membagi
jenis-jenis media pengajaran itu kepada :
a. Media
asli dan tiruan.
b. Media
bentuk papan.
c. Media
bagan dan grafis.
d. Media
proyeksi.
e. Media
dengar ( audio ).
f. Media
cetak atau printed material.[3]
Sedangkan Gagne membuat tujuh macam pengelompokan
media yaitu :
a. Benda
untuk di demonstrasikan.
b. Komunikasi
Lisan.
c. Gambar
cetak.
d. Gambar
diam.
e. Gambar
gerak.
f. Film
bersuara.
g. Mesin
belajar.[4]
Anderson membagi media menjadi 10 kelompok, yang
didasarkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan intrusional,
yaitu :
a. Media
audio.
b. Media
cetak.
c. Media
cetak plus suara.
d. Media
proyeksi visual diam.
e. Media
proyeksi visual diam plus suara.
f. Media
visual gerak.
g. Media
audio visual gerak.
h. Objek.
i.
Sumber manusia dan
lingkungan.
j.
Media komputer.[5]
Menurut
Seel dan Glasglow (1950)
a. Media
tradisional (visual, audio, multimedia, cetak, permainan,)
b. Media
teknologi mutakhir
1).
Media berbasis telekomunikasi (kuliah jarak jauh)
2).
Media berbasis mikroprocesor (permainan komputer sistem tutor) intejen, compact (vidio disc).[6]
E.
Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran
1.
Media Grafis
a. Kelebihan Media Grafis
ž Dapat mempermudah
dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
ž Dapat dilengkapi
dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
ž Pembuatannya mudah
dan harganya murah.
b.
Kelemahan
Media Grafis
ž Membutuhkan
keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih
kompleks.
ž Penyajian pesan
hanya berupa unsur visual.
2. Media Bahan Cetak
a. Kelebihan Media Bahan Cetak
ž Dapat menyajikan
pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
ž Pesan atau
informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
kecepatan masing-masing.
ž Dapat dipelajari
kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
ž Akan lebih menarik
apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
ž Perbaikan/revisi
mudah dilakukan.
b.Kelemahan Media Bahan Cetak
ž Proses pembuatannya
membutuhkan waktu yang cukup lama.
ž Bahan cetak yang
tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya.
ž Apabila jilid dan
kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
3. Media Slide
a. Kelebihan Media Slide
ž Membantu
menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan
dapat dipadukan dengan unsur suara.
ž Merangsang minat
dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit.
ž Program slide
mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
ž Penyimpanannya
mudah karena ukurannya kecil.
b.Kelemahan Media Slide
ž Memerlukan
penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.
ž Pembuatannya
memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
ž Memerlukan biaya
yang boleh dikatakan besar.
ž Hanya dapat
menyajikan gambar yang diam (geraknya terbatas walaupun dengan menggunakan
lebih dari sebuah proyektor.
4.
Media Radio
a.
kelebihan media radio
ž Memiliki variasi
program yang cukup banyak.
ž Sifatnya mobile,
karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
ž Baik untuk
mengembangkan imajinasi siswa.
ž Dapat lebih
memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga sangat
cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
ž Jangkauannya
sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
ž Harganya relatif
murah.
b. kelemahan media radio
ž Sifat
komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
ž Jika siarannya
monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
ž Program siarannya
selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan
belajar siswa secara individual.[7]
F.
Kesimpulan
Dengan adanya
materi ini kita dapat menyaksikan beberapa media yang dapat mempermudah dalam
pembelajaran dan klasifikasinya dapat dilihat dari: dilihat dari jenisnya, daya
liputnya, dan dari bahan serta pembuatannya.
Bahwa klasifikasi media dan pemilihan media merupakan
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentu strategi pembelajaran. Sebuah media pembelajaran dikatakan baik bila
sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, dapat dilaksanakan sesuai dengan
kemampuan pengajar, sesuai
dengan peserta didik, serasi dengan besarnya kelompok, sesuai dengan waktu pelaksanaanya,
dan didukung oleh fasilitas atau media pendidikan yang tersedia.
Tetapi dalam
pemilihan media pembelajaran, pendidik juga harus melihat kelebihan dan
kelemahan dari media pembelajaran yang akan dipakai, jangan sampai media yang
dipakai tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Aswan,
Zain
dan Syaiful Bahri Djamarah.
2002. Strategi
belajar mengajar.,
Jakarta
: PT. Rineka Cipta,
Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik ( Bagi Anak Usia Dini, TK /RA
& Anak Usia Kelas Awal SD / MI ).2011. Jakarta: Prenada Media Group
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran 2002. Jakarta : Ciputat Pers.
Aqib, Zaenal Model-model,
Media, dan strategi pembelajaran kontekstual (Inovatif).2013. Bandung: Yrama Widya.
Dwi Junianto.
Klasifikasi Media Pembelajaran http://dwijunianto.wordpress.com/media-pembelajaran-3-klasifikasi-media-pembelajaran/
[1] Zain, Aswan dan Syaiful Bahri
Djamarah, Strategi belajar mengajar, (Jakarta
: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm 140-142
[2] Trianto, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik ( Bagi Anak Usia Dini, TK /RA
& Anak Usia Kelas Awal SD / MI ), ( Jakarta: Prenada Media Group,2011),
hlm. 229-230
[3] Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, ( Jakarta : Ciputat
Pers, 2002) hlm. 29
[4] Ibid hlm. 31
[5]
Ibid hlm. 129
[6] Zaenal Aqib, Model-model, Media,
dan strategi pembelajaran kontekstual (Inovatif), (Bandung: Yrama Widya, 2013)
hlm. 54
[7]http://dwijunianto.wordpress.com/media-pembelajaran-3-klasifikasi-media-pembelajaran/ diakses 7-oktober-2013 pukul 18.27
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment