Blog Rujak : Kumpulan Makalah Online Lengkap

Kumpulan Makalah, Artikel dan Tips Lengkap

PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

ADSENSE HERE!
PENYUSUNAN LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A.    Pendahuluan
Seorang guru harus peka terhadap persoalan-persoalan yang muncul dalam proses pembelajaran. Bahkan, guru dituntut untuk lebih peka terhadap prestasi belajar peserta didiknya. Kepakaan dan sensitivitas inilah yang akan mendorong naluri guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu jalan bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut.
Setelah memahami hakikat Penelitian Tindakan Kelas, memahami langkah-langkah dalam melakukannya, serta telah marencanakan proposal, maka langkah selanjutnya adalah meneliti atau mengenakan tindakan kepada di kelas. Menyusun aporan PTK berarti menuliskan secara detail seluruh kegiatan penelitian dari awal hingga akhir.
Proses penyusunan laporan ini tidak akan dirasakan sulit manakala sejak awal peneliti sudah disiplin mencatat apa saja yang telah dilakukan. Untuk menyusun laporan Penelitian Tindakan Kelas diperlukan pedoman penulisan yang dapat dipakai sebagai acuan para peneliti pelaksana, sehingga tidak ditemukan adanya variasi bentuk. Di samping itu, juga perlu disesuaikan dengan pedoman yang telah ditentukan dalam buku panduan penulisan skripsi.
                           
B.     Tujuan Penulisan Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan penulisan laporan penelitian tindakan adalah untuk mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian kepada pihak lain dan sebagai bentuk pertanggungjawaban peneliti kepada pihak tertentu atas proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan.  Menurut Babang Robandi, tujuan atau manfaat dari penulisan laporan PTK diantarnya adalah mendapat pengalaman nyata untuk memperbaiki pembelajaran, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk inovasi pembelajaran, dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas, dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru.[1]

C.    Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Laporan penelitian biasanya terdiri dari tiga bagian, bagian awal, bagian isi atau pokok, bagian akhir. Namun, aspek-aspek yang tercakup dalam masing-masing bagian bisa bervariasi. Hal ini bergantung pada jenis penelitian maupun lembaga penelitian atau lembaga penyandang dana penelitian. Berikut ini adalah sistematika penulisan laporan PTK secara umum.
1.      Bagian Pembukaan
Bagian pembukaan terdiri dari:
a.       Halaman Judul
Halaman judul adalah halaman paling depan yang berisi judul penelitian dan diikuti nama penulis serta instansi tempet peneliti bertugas.
b.      Halaman Pengesahan disertai tanggal pengesahan
c.       Abstrak
Abstrak merupakan kondensasi (pemadatan/intisari) dari hasil penelitian. Pada umumnya, abstrak terdiri dari tiga alinea yang berisi, antara lain latar belakang masalah dan tujuan penelitian, metode atau prosedur penelitian, dan hasil penelitian.
Abstrak harus ditulis maksimal satu halaman dengan spasi tunggal. Tetapi, aturan ini tidak mutlak dan bisa menyesuaikan dengan gaya selingkungan masing-masing lembaga peneliti. Untuk lebih jelasnya, lihat contoh abstrak berikut ini.

Judul:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SUB POKOK BAHASAN PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DENGAN STRATEGI CARD SORT SISWA  KELAS V MI MA’ARIF NU PATIKRAJA, BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

Oleh
nama peneliti

Abstrak

Berangkat dari hasil observasi pendahuluan tanggal 11 januari 2012 pada siswa kelas V MI Ma’arif NU Patikraja, proses belajar mengajar IPS masih berpuasat pada guru yang menjadikan siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga menjadikan prestasi belajar belum tercapai. Dari 19 siswa, terdapat 13 siswa yang nilai ketuntasan belajarnya belum memenuhi KKM yang ditentukan yaitu 65. Selain hal tersebut, materi IPS juga memuat berbagai banyak hal yang harus dihafalkan oleh siswa terutama saat membahas materi tentang sejarah. Atas kedua dasar tersebut maka perlu dcari solusi yang tepat. Dan menurut penulis strategi card sort cocok untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V dan sekaligus membantu dalam menghafalkan materi IPS khususnya tentang sejarah. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis rumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah  dengan  menggunakan strategi card sort, dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran mata pelajaran IPS sub pokok bahasan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di kelas V MIMa’arif NU Patikraja Banyumas?”.
Metode penelitian yang digunakan adalah tes, wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner.Untuk menganalisis data yang diperoleh setelah melakukan penelitian penulis menggunakan Analisis Statistik Deskriptif . Rumus yang digunakan untuk menganalisis data kuantitatif adalah P =     X 100%        (P =  angka persentase kenaikan nilai fjumlah siswa yang tuntas, N =  jumlah seluruh siswa).
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan penulis dalam dua siklus menghasilkan terjadinya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I yang hanya 22,22 % menjadi 77,78 % pada siklus II dan peningkatan nilai rata-rata dari 46 pada siklus I menjadi 67,4 pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa strategi card sort dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS sub pokok bahasan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Kata Kunci : Peningkatan prestasi belajar, mata pelajaran IPS, Strategi Card Sort.[2]

d.      Kata Pengantar disertai tanggal penyusunan
Minimal memuat ucapan syukur kepada Alloh SWT, dan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
e.       Daftar Isi
Memuat pokok-pokok PTK dari halaman judul sampai laporan-laporan.
f.       Daftar Tabel ((jika ada)
Jika dalam laporan PTK terdapat lebih dari dua tabel, maka perlu dibuat daftar tabel tersendiri. Daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan halaman tabel tersebut berada.
g.      Daftar Gambar (jika ada)
h.      Daftar Lampiran
Segala sesuatu yang dilampirkan ditulis di sini. Berisi nomor lampiran, halaman berapa lampiran tersebut dilampirkan. Sebaiknya lampiran-lampiran disusun secara kronologis.[3]

2.      Bagian Isi
Bagian isi laporan Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari lima bab utama, yaitu:

BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian
D.    Manfaat Penelitian
BAB II   KAJIAN TEORI  DAN TINJAUAN PUSTAKA
A.    Kajian Teori tentang Variabel Masalah
B.     Kajian Teori  Variable Tindakan, serta  Hasil Penelitian yang Relevan
C.     Kerangka Berfikir
BAB III  Metode Penelitian
A.    Subjek Penelitian
B.     Prosedur/Siklus Penelitian
C.     Teknik Pengumpulan Data
D.    Teknik Analisis Data
BAB IV  HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Diskripsi Subjek penelitian
B.     Sajian Hasil Penelitian
C.     Pembahasan
BAB V  PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran

3.      Bagian Penunjang
Bagian penunjang biasanya berisi Daftar Pustaka dan Lampiran. Daftar pustaka, di samping berfungsi sebaai bacaan lanjut, juga dapat digunakan untuk melacak berbagai sumber yang berkaitan. Penulisan daftar pustaka dalam laporan Penelitian Tindakan Kelas harus menggunakan aturan baku yang telah ditetapkan. Biasanya, masing-masing instansi/lembaga peneliti mempunyai aturan tersendiri dalam penulisan daftar pustaka. Lampiran memuat instrumen yang digunakan dalam penelitian, seperti RPP (Rencana Pelaksanaan pembelajaran), lembar jawaban dari siswa, hasil kerja siswa dan guru, daftar hadir siswa, foto kegiatan beserta penjelasannya, izin penelitian dan bukti lain yang dipandang penting.[4]

D.    Penjelasan Sistematika Penulisan Laporan PTK
Bab I, dimulai dengan mendikripsikan masalah penelitian secara jelas dengan dukungan data faktual yang menunjukkan adanya masalah pada setting tertentu, pentingnya masalah untuk dipecahkan. Uraikan bahwa masalah yang diteliti benar-benar nyata, berada dalam kewenangan peneliti/guru dan akibat yang ditimbulkan seandainya masalah tersebut tidak dipecahkan. Selanjutnya masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, sehingga akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan. Diupayakan rumusan masalah ini dapat dirinci dalam proses, situasi, hasil yang diperoleh. Dalam tujuan penelitian hendaknya dikemukakan secara rinci tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Manfaat penelitian agar dikemukakan secara wajar, tidak perlu ambisius, rumuskan yang terkait dengan siswa, dan dapat juga diperluas ke guru.
Bab II, kemukakan teori yang berkaitan dengan masalah dan tindakan yang dilakukan, dan hasil kajian/temuan/penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, serta memberi arah serta petunjuk pada pelaksanaan tindakan kelas yang dilaksanakan dalam penelitian. Hal ini diperlukan untuk membangun argumentasi teoritis yang menunjukan bahwa tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas. Misalnya, peneliti mengangkat judul “Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika dengan Metode Inquiri Pada Siswa Kelas VI MI Ma’arif NU 02 Cipawon Tahun Pelajaran 2013/2014.” Pada akhir bab ini dapat dikemukakan hipotesis tindakan.
Bab III, deskripsikan setting (tempat penelitian; misalnya SD/MI “X” kelas VI), keadaan siswa, waktu pelaksanaan, sasaran yang dicapai.Adapun tahapan di setiap siklus memuat: rencana, pelaksanaan/ tindakan, pemantuan dan evaluasi beserta jenis instrumen yang digunakan, refleksi (perlu dibedakan antara metode penelitian pada usulan penelitian dengan metode yang ada pada laporan penelitian). Tindakan yang dilakukan berisfat rational, feasibleand collaborative. Kemukakan indikator keberhasilan atas dasar tindakan yang diberikan.
Bab IV, deskripsikan setting penelitian secara lengkap kemudian uraikan pelaksanaan masing-masing pertemuan di setiap siklus dengan disertai data lengkap berserta aspek-aspek yang direkam/diamati. Rekaman itu menunjukkan  adanya  perubahan akibat tindakan yang diberikan kepada siswa. Ditunjukkan adanya perbedaan dengan pelajaran yang biasa dilakukan. Pada refleksi diakhir setiap siklus, berikan penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang tenjadi dalam bentuk grafik. Kemukakan adanya perubahan/kemajuan/perbaikan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, minat, motivasi belajar, dan hasil belajar. Untuk bahan dasar analisis dan pembahasan kemukakan hasil keseluruhan siklus ke dalam suatu ringkasan tabel/grafik. Tabel/grafik rangkuman itu akan dapat memperjelas perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara rinci dan jelas.
Bab V sajikan simpulan dan hasil penelitian sesuai dengan hasil analisis dan tujuan penelitian yang telah disampaikan sebelumnya. Berikan saran sebagai tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya.[5]


E.     Bahasa Laporan dalam Penelitian Tindakan Kelas
Laporan penelitian yang baik harus menggunakan ejaan yang dibakukan. Dalam bahasa Indonesia sudah ada ketentuannya yakni harus selalu berpedoman kepada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Kata-kata yang digunakan dalam laporan penelitian haruslah kata-kata yang bermakna lugas dan denotatif. Begitu juga dengan kalimat-kalimat yang digunakan dalam laporan hendaknya kalimat-kalimat yang efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menimbulkan dalam bayangan pembacanya suatu pengertian yang sama dengan pengertian yang dimaksud pengarangnya. Kalimat efektif biasanya pendek, tetapi jelas.[6]
Penggunaan bahasa laporan penelitian hendaknya memperhatikan alinea, yaitu suatu kalimat atau rangkaian kalimat di mana antara isi yang satu dengan yang satu dengan lainnya mempunyai koherensi atau bertalian erat. Keseluruhan isi merupakan kesatuan pengungkapan yang bulat. Alinea itu dapat berisi sebab akibat yang deduktif, induktif, berisi urutan kronologis atau tata urut proses suatu subjek, dapat berupa ulangan subyek, dan dapat juga berupa perumpamaan atau analogi.
1.      Visualisasi Data
Data-data statistik yang sudah terkumpul dan dianalisis hendaknya disajikan dalam bentuk yang baik dan menarik, bukan hanya dalam bentuk lambang verbal (kata-kata), tetapi juga dalam bentuk lambang visual. Secara garis besar, penyajian data statistik dalam bentuk lambang visual ada dua jenis, yaitu: (a) tabel atau daftar yang terdiri atas: tabel klasifikasi tunggal dan ganda, tabel kontingensi, dan tabel distribusi frekuensi; dan (b) diagram atau grafik, yang terdiri atas: diagram batang, diagram garis, diagram lambang, diagram lingkaran, diagram peta, serta diagram batang dan daun.

2.      Penulisan Daftar Pustaka
a.       Baik nama orang Indonesia maupun orang asing hendaknya mendahulukan nama belakangnya, kemudian nama depannya.
b.      Daftar pustaka harus ditulis secara lengkap, mulai dari nama penulis, tahun penerbit, judul buku (cetak miring), nama kota, titik dua dan nama penerbit. Tahun penerbitan ditulis dalam kurung dan judul buku dicetak miring. Untuk STAIN Purwokerto memberlakukan., untuk tahun penerbitan ditulis paling belakang setelah nama penerbit, setelah tanda koma dan diakhiri titik.
c.       Jika daftar pustaka lebih dari satu baris, maka diketik satu spasi. Baris kedua dan seterusnya harus menjorok satu tab.
d.      Jika sumbernya dari internet: nama pengarang, (tahun), judul (cetak miring), jenis medium, tersedia: alamat di internet, tanggal akses.
e.       Jika sumbernya dari koran/surat kabar: nama penulis, (tahun), judul tulisan, nama surat kabar, (tanggal, bulan dan tahun penerbit).[7]

F.     Kesimpulan
Penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas memuat 3 bagian pokok, yaitu:
1.      Bagian Pembukaan
2.      Bagian Isi
3.      Bagian Penunjang
Dalam penulisan laporan Penelitian Tindakan kelas harus memperhatikan bahasa laporan yang benar. Laporan penelitian yang baik juga harus menggunakan ejaan yang dibakukan. Dalam bahasa Indonesia sudah ada ketentuannya yakni harus selalu berpedoman kepada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan. Kata-kata yang digunakan dalam laporan penelitian haruslah kata-kata yang bermakna lugas dan denotatif.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tanzeh, Ahmad. Metodologi Penelitian Praktis. Yoyakarta: Teras, 2011.

Munibullah. Skripsi: “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Sub Pokok Bahasan Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Dengan Strategi Card Sort Siswa  Kelas V MI Ma’arif Nu Patikraja, Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012.” Purwokerto: STAIN Purwokerto, 2012.

Prayogi, Ahmad. Menulis Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Diakses melalui http://ahmadprayogi.wordpress.com/2012/07/02/menulis-laporan-penelitian-tindakan-kelas/, 2012.

Suyadi (Ed.). Panduan penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: DIVA Press, 2012.

Tyas, Citra. Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas. http://citratyas. wordpress.com/2012/01/08/penyusunan-laporan-penelitian-tindakan-kelas/, 2012.

Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.


[1]Citra Tyas, 2012, Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas, http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/penyusunan-laporan-penelitian-tindakan-kelas/ diakses pada tanggal 31 Mei pukul 02.48.

[2]Munibullah, “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Sub Pokok Bahasan Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Dengan Strategi Card Sort Siswa  Kelas V MI Ma’arif Nu Patikraja, Banyumas Tahun Pelajaran 2011/2012,” Skripsi, hlm. ix,  (Purwokerto: STAIN Purwokerto, 2012)
[3]Suyadi (Ed.), Panduan penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: DIVA Press, 2012, Cet. VI), hlm 87-89.
[4]Ibid, hlm. 97.
[5]Ahmad Prayogi, 2012, Menulis Laporan Penelitian Tindakan Kelas, diakses melalui http://ahmadprayogi.wordpress.com/2012/07/02/menulis-laporan-penelitian-tindakan-kelas/ pada 30 Mei 2014 pukul 23.21.
[6]Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. VIII), hlm. 198.
[7]Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yoyakarta, Teras, 2011), hlm. 118.
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © Blog Rujak : Kumpulan Makalah Online Lengkap. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design