Blog Rujak : Kumpulan Makalah Online Lengkap

Kumpulan Makalah, Artikel dan Tips Lengkap

SETIAP PESERTA DIDIK ADALAH BINTANG DENGAN POTENSINYA MASING-MASING

ADSENSE HERE!
SETIAP PESERTA DIDIK ADALAH BINTANG DENGAN POTENSINYA MASING-MASING

A.             PENDAHULUAN
Bakat diyakini sebagai anugrah Tuhan YME kepada manusia. Anugrah tersebut perlu dikembangkan melalui proses pendidikan. Dengan bakat yang dimiliki seseorang mampu meraih prestasi dalam berbagai bidang sesuai dengan bakatnya. Bakat yang dimiliki seseorang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dari segi jenisnya maupun dalam derajat atau tingkat pemilikan suatu bakat.
Pengertian Bakat atau aptitute merupakan potensi dalam diri seseorang yang dengan adanya rangsangan tertentu memungkinkan orang tersebut mencapai sesuatu tingkat kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus.
Mengingat begitu pentingnya bakat sebagai salah satu potensi peserta didik,maka pendidik hendaklah berperan membimbing mereka agar bakat yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik tersebut dapat berkembang,oleh karena itu pendidik perlu mengenali an memahami berbagai hal mengenai bakat,sehingga memudahkan mereka dalam membantu peserta didik dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya
B.                                      Tujuan
1.      Tujuan Umum
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita SelektaPendidikan Islam dan untuk mengetahui tentang Setiap Peserta Didik Adalah Bintang Dengan Potensinya Masing-Masing.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mendeskripsikan definisi bakat
b.      Mendeskripsikan jenis-jenis bakat
c.       Mendeskripsikan Ciri-Ciri Bakat.
d.      Strategi guru untuk menumbuhkan anak didik
3.      Rumusan Masalah
a.       Bagaimana cara guru mencari bakat peserta didik?
b.      Bagaimana cara guru menjadikan peserta menjadi bintang?



C.             PEMBAHASAN
1.    Pengertian Bakat
Bakat merupakan salah satu karunia yang diberikan Allah kepada seluruh hambanya, masing-masing orang mempunyai bakat ataupun kemampuan yang berbeda. Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi ( potential ability ) yang masih perlu dikembangan atau dilatih agar dapat terwujud. Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan bersifat khusus. Misalnya bakat akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya disebut talent sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted.[1]
Bintang adalah peserta didik yang mampu menonjol di kelas dengan keahliannya masing-masing, dan menghasilkan produk. Untuk menjadi bintang dalam sekolah dengan potensinya masing-masing, setiap peserta didik harus mempunyai kemauan atau keinginan menjadi bintang, tahu bagaimana cara-cara untuk menjadi bintang.
Ketika sesuatu itu sudah diketahui oleh anak, dia akan melakukan berulang-ulang karena sudah menyukainya. Sebaliknya, jika tidak dilakukan berulang-ulang aktivitas itu termasuk tak disukai anak. Perhatikan diagram berikut





   DILAKUKAN BERULANG- ULANG

SUKA

DILAKUKAN SEKALI-SEKALI

TIDAK SUKA

KEMUNGKINAN BAKAT

   RASA INGIN TAHU

   DILAKUKAN BERULANG- ULANG

 








2.      Jenis-jenis Bakat
           Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:
a.       Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang
bersifat umum, artinya setiap orang memiliki. Bakat dapat dikelompokan menjadi:
1)      Bakat akademik khusus, yaitu bakat dalam bidang angka, logika bahasa, dan sebagainya. Contoh orang yang mempunyai bakat akademik khusus adalah J. H Rowling, penulis serial Harry Potter.
2)      Bakat kreatif produktif, yaitu bakat untuk menciptakan sesuatu penemuan baru. Orang yang mempunyai bakat ini, misalnya Thomas Alva Edison, penemu lampu pijar.
3)      Bakat Sosial, yaitu bakat yang dimiliki oleh orang-orang yang mahir dalam melakukan negosiasi, mahir dalam kepemimpinan, mahir dalam organisasi, mahir dalam komunikasi serta mahir mencari koneksi. Misal nya seperti Helmy Yahya dan Oprah Winfrey.
4)      Bakat kinetik/psikomotorik, yaitu bakat seseorang dalam olah tubuh. Orang yang mempunyai bakat ini misalnya olahragawan.
Bakat Seni, yaitu bakat seseorang yang mampu menciptakan lagu dalam waktu 30 menit atau bakat melukis dengan indah. Misalnya seperti Iwan Fals.[2]
b.     Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.
3Ciri-ciri  Bakat
 Ciri-ciri rasa suka yang merupakan bakat anak adalah:
a.       Aktivitas yang disukai tidak bisa dibatasi
Misalkan ada anak yang sangat suka sekali dengan bermain sepak bola. Dia selalu ingin menggiring dan menendang bola setiap saat. Jika di rumah tidak ada tempat yang cukup luas, dia akan pergi mencari lapangan bola terdekat. Ketika orangtua menghalangi bermain bola, dia akan terus mencari jalan agar bisa bermain bola dengan segala cara. Jika melihat anak anda memiliki kondisi seperti ini, aktivitas yang dilakukan anak tumbuh karena bakatnya. Pada contoh tersebut, anak memiliki bakat menjadi pemain bola.
b.      Bakat biasanya memunculkan banyak momen special
Momen special disini adalah kejadian atau peristiwa luar biasa mengagumkan yang dilakukan anak. Contoh: saat anak telah membuat kerajinan tangan seperti origami anak itu akan mengasih tau pada orang tuanya.
c.       Merasa nyaman mempelajari aktivitas yang disukai
Bakat dapat terlihat jika seorang anak sangat nyaman untuk mempelajari lebih dalam tentang aktivitas yang disukainya tanpa terpaksa
d.      Bakat terus menerus memunculkan minat untuk memnuhi kebutuhan anak
Bakat anak terkadang tidak muncul karena tidak ada tantangan untuk mengembangkannya. Jika seorang anak tiba-tiba terus berusaha menjadi yang terbaik dalam meraih kemampuannya dalam suatu bidang tertentu, bisa dikatakan anak itu memiliki minat yang besar. Minat itu sendiri adalah keinginan anak untuk menjadi yang terbaik dan berasal dari dorongan bakat.[3]
Saatnya tugas guru untuk mengetahui bakat dari masing-masing anak didiknya, upaya gurunya manusia saat dia tak pernah berhenti menelusuri kemampuan siswa dapat dikatakan sebagai aktivitas menemukan kesetabilan pada anak didik, yaitu menjelajah kemampuan anak meskipun itu sekecil debu. Aktivitas menjelajah ini bukan hanya sekedar proses mencari unutk menemukan, sehingga jika tidak menemukan yang dicari, maka aktivitas dihentikan. Akan tetapi, aktivitas menjelajah ini harus didasari oleh tekad dan komitmen yang kuat pasti akan menemukan. Jika belum menemukan, teruslah mencari sampai akhirnya menemukan kemampuan anak tersebut. Gurunya manusia harus menjadi katalisator, yaitu pemantik kemampuan siswanya.[4] 












Guru harus memperhatikan 8 Multiple Itelligences yang diungkapkan oleh Howard Gardner.[5]
No
Komponen Inti
Kompetensi
Kecerdasan
Area Otak
1
Kepekaan pada bunyi, struktur makna, fungsi kata, dan bahasa
Kemampuan membaca, menulis, berdiskusi, berargumentasi, berdebat
Linguistik
1.      Lobus temporal kiri
2.      Lobus frontal
2
Kepekaan memahami pola-pola logis atau numeric dan kemampuan mengolah alur pemikiran yang panjang
Kemampuan berhitung, bernalar dan berpikir logis, memecahkan masalah
Matematis logis
1.      Lobus frontal kiri
2.      Parietal kanan
3
Kepekaan merasakan dan membayangkan dunia gambar dan ruang secara akurat
Kemampuan menggambar, memotret, membuat patung, mendesain
Visual-spasial
Bagian belakang hemisfer kanan
4
Kepekaan menciptakan dan mengapresiasi irama, pola titi nada, dan warna nada, serta apresiasi bentuk-bentuk ekspresi emosi musical
Kemampuan menciptakan lagu, membentuk irama, mendengar nada dari sumber bunyi atau dari alat-alat music
Music
Lobus temperal kanan
5
Kepekaan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola objek, respon, dan reflek
Kemampuan gerak motorik dan keseimbangan
Kinestetis
1.      Sereebelum
2.      Basal ganglia
3.      Motor korteks
6
Kepekaan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain
Kemampuan bergaul dengan orang lain, memimpin, kepekaan social yang tinggi, negosiasi, bekerja sama, punya empati yang tinggi
interpersonal
1.      Lobus frontal
2.      Lobus temporal
3.      Hemisfer kanan
4.      System limbic
7
Kepekaan memahami perasaan sendiri dan kemampuan membedakan emosi, pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri
Kemampuan mengenal diri sendiri secara mendalam, kemampuan intuitif dan motifasi diri, penyendiri, sensitive terhadap nilai diri dan tujuan hidup
Intrapersonal
1.      Lobus frontal
2.      Lobus parietal
3.      System limbic
8
Kepekaan membedakan spesies, mengenalan eksistensi spesies lain, dan memetakan hubungan antar beberapa spesies
Kemampuan meneliti gejala-gejala alam, mengklasifikasi, identifikasi
Naturalis
1.      Lobus parietal kiri


 SETIAP PESERTA DIDIK ADALAH BINTANG DENGAN POTENSINYA MASING-MASING
Cara strategi guru dalam mengajar peserta didik yang mempunyai beberapa Multiple Intelligences.
1.      Strategi-strategi pengajaran kecerdasan linguistic
a.       Bercerita/mendongeng
b.      Bertukar pikiran
c.       Rekaman
d.      Jurnal penulisan
e.       Penerbitan
2.      Strategi-strategi pengajaran kecerdasan logis-matematis
a.       Perhitungan dan kuantifikasi
b.      Klasifikasi dan kategorisasi
3.      Strategi-strategi pengajaran kecerdasan spasial
a.       Visualisasi
b.      Tanda-tanda berwarna-warni
c.       Membuat sketsa ide
d.      Symbol-simbol gambar
4.      Strategi-strategi pengajaran kecerdasan music
a.       Irama, lagu, rap (ketukan), dan senandung
b.      Music super memori
c.       Konsep-konsep music
d.      Music suasana
5.      Strategi-strategi pengajaran kecerdasan kinestetik
a.     Jawaban-jawaban dengan menggunakan gerak tubuh/body answer
b.    Kelas teater
c.     Menari
d.    Senam
6.      Strategi-strategi pengajaran kecerdasan Interpersonal
a.       Diskusi
b.      Ceramah
c.       Problem solving
d.      Refleksi.[6]
7.      Strategi-strategi pengajaran kecerdasan Intrapersonal
a.     Menumbuhkan motivasi
b.    Menumbuhkan kepercayaan diri
c.     Menumbuhkan kepercayaan terhadap potensi yang dimiliki
8.      Strategi-strategi pengajaran kecerdasan Naturalis
a.     Kepedulian terhadap alam
b.    Mau menjaga alam
c.     Mau melestarikan alam
Untuk hal ini bukan hanya proses untuk mendapatkan anak yang berbakat, tapi bagaimana cara untuk memproduksi bakat yang di miliki oleh peserta didik. Contoh:
Odi anak yang cerdas dalam hal psikomotor dia anak yang mempunyai bakat menari, dance, tari tradisional. Guru di sekolah pun tahu kalau Odi mempunyai bakat itu, guru pun berinisiatif untuk melombakan di tingkat kabupaten untuk tari tradisonal. Bakat Odi pun merasa di hargai oleh gurunya, Odi pun mampu dan mau mengikuti lomba itu, Odi merasa senang di ikutkan lomba tari tersebut, setelah lomba di tentukan siapa pemenangnya, ternyata Odi yang menang, Odi pun merasa sangat-sangat senang bakatnya menghasilkan. Guru pun merasa bangga pada si Odi karena sudah mengharumkan nama sekolah. Dari sini belum cukup untuk mempertahankan bakat Odi, guru pun berinisiatif lagi untuk memerintahkan Odi membuat tarian sendiri, guru menjanjikan jika Odi bisa buat tarian sendiri, tariaannya akan di masukan kaset untuk di albumkan, Odi pun makin semangat untuk melakukannya. Odi merasa sangat di hargai.
Dari contoh tersebut bisa kita ambil beberapa poin:
1.      Biarkan anak didik melakukan aktivitas yang disukainya
2.      Jangan menyebut anak didik dengan sebutan negatif
3.      Berikan kebebasan untuk berekpresi kepada anak
4.      Beri hukuman yang mendidik
5.      Jangan terlalu menekan anak terhadap prestasi di sekolah
6.      Berilah apresiasi untuk si anak didik
 SETIAP PESERTA DIDIK ADALAH BINTANG DENGAN POTENSINYA MASING-MASING

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus.
Bintang adalah peserta didik yang mampu menonjol di kelas dengan keahliannya masing-masing, dan menghasilkan produk.
Ciri-ciri rasa suka yang merupakan bakat anak adalah:
1.      Aktivitas yang disukai tidak bisa dibatasi
2.      Bakat biasanya memunculkan banyak momen special
3.      Merasa nyaman mempelajari aktivitas yang disukai
4.      Bakat terus menerus memunculkan minat untuk memnuhi kebutuhan anak
B.     Saran
Guna penyempurnaan Makalah ini, kelompok kami sangat mengharapkan kritik,saran serta masukan dari Rekan-rekan pembaca khususnya Dosen Pembimbing. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi Rekan-rekan dalam membantu kegiatan belajar kita.Sekian & Terima Kasih.
 SETIAP PESERTA DIDIK ADALAH BINTANG DENGAN POTENSINYA MASING-MASING

DAFTAR PUSTAKA

Sahlan Azwar. 2013. Pengertian, Jenis, Cara Mengukur, dan Cara mengoptimalkan Bakat. http://sahlanazwar.blogspot.com/2013/04/ pengertian-jenis-cara-mengukur-dan-cara.html

Chatib, Munif. 2012. Orang Tuanya Manusia: Melejitkan Potensi Dan Kecerdasan Dengan Menghargai Fitrah Setiap Anak.  Bandung: PT Mizan Pustaka
Chatib, Munif. 2012. Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa Dan Semua Anak Juara.. Bandung: PT Mizan Pustaka
Armstrong, Thomas. 2009. Kecerdasan Multiple Di Dalam Kelas. Jakarta: PT Indeks
Dea Ralia. 2012. Pengembangan Diri dan Bimbingan Konseling, http://raliadea96.blogspot.com/2012/11/bakat.html
















[2]  http://raliadea96.blogspot.com/2012/11/bakat.html diakses pada hari Kamis 03-04-2014 pukul 10.47
[3]  Munif Chatib, Orang Tuanya Manusia: Melejitkan Potensi Dan Kecerdasan Dengan Menghargai Fitrah Setiap Anak, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2012) hlm. 129-135
[4]  Munif chatib, Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa Dan Semua Anak Juara, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2012) hlm. 72-73
[5] Ibid, hlm. 136-137
[6] Thomas Armstrong, Kecerdasan Multiple di dalam kelas (Jakarta: PT Indeks, 2009) hal. 80-104


ADSENSE HERE!

1 comment:

Copyright © Blog Rujak : Kumpulan Makalah Online Lengkap. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design