ADSENSE HERE!
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM)
A.
Pendahuluan
Dewasa ini, para penggiat pendidikan
selalu berusaha untuk mengembangkan metode-metode dan model-model pembelajaran
yang baik dan efektif untuk dapat membantu guru dalam menyampaikan materi
kepada siswa. Pengembangan ini telah dilakukan sejak dulu hingga sekarang
secara kontinyu dan terus menerus, mengikuti perkembangan teknologi dan juga
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam dunia pendidikan.
Salah satu pendekatan pembelajaran
yang dianggap baik dan layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran
salah satunya adalah PAIKEM, singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Di era kontemporer ini, PAIKEM sangat
dianjurkan mengingat semakin kompleksnya permasalahan di dunia pendidikan dan
juga besarnya tuntutan yang dibebankan kepada guru dalam mensukseskan
pembelajaran di tingkat sekolah ataupun para dosen di tingkat perguruan
tinggi.
Pelatihan-pelatihan tentang PAIKEM pun
juga telah banyak diadakan dalam rangka meningkatkan kualitas guru/dosen.
PAIKEM kini telah menjadi salah satu bagian dari usaha sebuah unit pendidikan
dalam meningkatakan kualitas pembelajarannya. Selain itu, yang paling mendasar
tujuan penerapan PAIKEM adalah agar siswa-siswa menjadi lebih aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran, lebih enjoy dalam belajar,
tentu saja menjadi lebih mudah dalam menyerap materi pembelajaran yang
diberikan, dan yang tidak kalah penting adalah tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Namun pada kenyataanya, belum semua
guru maupun para penggiat pendidikan dapat memahami dengan sebenarnya
pendekatan PAIKEM ini. Oleh sebab itu, dalam makalah ini kami berusaha dan
mencoba membantu memberikan pemahaman tentang PAIKEM yang lebih komprehensif
dan mudah untuk dipelajari.
B.
Konsep
PAIKEM
Pendekatan PAIKEM adalah sebuah strategi dan terobosan
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang
beragam dalam rangka mengembangkan ketrampilan dan pemahamannya, dengan
penekanan peserta didik belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan
berbagai sumber dan alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan lingkungan),
supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.[1]
Pendekatan PAIKEM sebagai sebuah strategi pembelajaran,
memiliki 5 (lima) kriteria yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
1.
Pembelajaran Aktif
Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat
informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Mengapa demikian? Karena
salah satu faktor yang menyebabkan informasi cepat dilupakan adalah faktor kelemahan
otak manusia itu sendiri.[2]
Pembelajaran Aktif adalah bahwa dalam pembelajaran
peserta didik aktif secara fisik dan mental dalam hal mengemukakan penalaran
(alasan), menemukan kaitan yang satu dengan yang lain, mengkomunikasikan ide/gagasan, mengemukakan bentuk representasi yang
tepat, dan menggunakan semua itu untuk memecahkan masalah.[3]
Hal yang paling utama yang menjadi keaktifan siswa di
dalam kelas adalah munculnya rasa ingin tahu, ketertarikan dan minat siswa
terhadap hal yang sedang dipelajari. Untuk itu, melalui berbagi teknik dan
metode, guru harus berusaha sebisa mungkin untuk menciptakan suasana sedemikian
rupa guna memicu rasa kepenasaran siswa aktif bertanya, mempertanyakan
mengemukakan gagasan.
Peran aktif siswa
dalam pembelajaran sangatlah penting. Karena pada hakikatnya, pembelajaran
merupakan suatu proses aktif dari pembelajar (siswa) dalam membangun pemikiran
dan pengetahuannya. Peran aktif siswa dalam pembelajaran ini akan menjadi dasar pembentukan
generasi kreatif, yang berkemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya
sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
2.
Pembelajaran
Inovatif
Pembelajaran inovatif dapat dilakukan dengan cara
mengadaptasi model-model pembelajaran menyenangkan yang bisa membuat siswa
terbebas dari kejenuhan-kejenuhan pembelajaran. Melalui model pembelajaran
inovatif, peserta didik harus terbebas dari perasaan bosan, malas, ketakutan
akan kegagalan atau perasaan tertekan dikarenakan tenggang waktu tugas dll.
Banyak sekali
inovasi-inovasi dalam pembelajaran yang dapat diterapkan. Misalnya saat ini
tengah ramai pembelajaran dengan computer atau lebih dikenal dengan
Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) bermodel Drill, tutorial atau simulasi. Materi pelajaran yang tadinya
disampaikan secara lisan oleh guru, dapat dibaca sendiri oleh siswa melalui
layar komputer maupun ketika diproyeksikan secara visual di depan kelas. [4]
3.
Pembelajaran
Kreatif
Pembelajaran
kreatif menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik pengembangan kemampuan
imajinasi dan daya cipta (mengarang, membuat kerajinan tangan, mempraktekkan
kesenian dll) maupun pengembangan kemampuan berpikir kreatif. Pembelajaran
di SD/MI pada umumnya masih mengupayakan pengembangan kemampuan berpikir
rasional logis. Dalam hal ini, guru sebagai fasilitator dituntut untuk
senantiasa kreatif dalam merancang pembelajaran, serta memiliki beragam
strategi pembelajaran yang digunakan agar pembelajaran tersebut memenuhi
beragam tingkat kemampuan siswa di kelas. Pengetahuan siswa yang diperoleh
dalam hal ini berdasarkan pengalamannya sendiri, bukan ditransfer pengetahuan
dari guru.[5]
4.
Pembelajaran
Efektif
Efektif artinya adalah berhasil mencapai tujuan sebagaimana
yang diharapkan. Dengan kata lain, dalam pembelajaran telah terpenuhi apa yang
menjadi tujuan dan harapan yang hendak dicapai.[6]
Aspek efektifitas pembelajaran merupakan kriteria penting
dalam setiap pembelajaran. Suatu pembelajaran disebut efektif manakala
pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan yang
diinginkan dalam pembelajaran itu mencakup pembentukan kemampuan, sikap, keterampilan,
pengembangan kepribadian, serta kemampuan penguasaan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Seni).
Dalam konteks pembelajaran di SD/MI, suatu pembelajaran
dapat dinilai efektif bila pembelajaran itu telah mencapai tujuan khusus yang
telah ditetapkan dalam kurikulum, yang pada dasarnya tujuan khusus tersebut
telah mengacu kepada Tujuan Umum Pendidikan Nasional yang tertulis dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 3:
”Pendidikan nasional berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan, dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab.”
5.
Pembelajaran
Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan merupakan pembelajaran yang
didesain sedemikian rupa sehingga memberikan susana penuh keceriaan,
menyenangkan, dan yang paling utama, tidak membosankan peserta didik. Suasana
seperti itu akan membuat peserta didik bisa lebih terfokus dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan perhatian terhadap materi yang
disampaikan oleh guru.
Salah satu upaya menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan adalah dengan menggunakan permainan edukatif (belajar sambil
bermain). Melalui keterlibatan dalam permainan, mereka dapat mengembangkan
dirinya serta mulai memahami status dan perannya dalam kelompok teman
sebayanya, yang akan sanngat bermanfaat untuk memahami dan menunaikan status dan
perannya dalam masyarakat kelak setelah beranjak dewasa. Terdapat satu prinsip utama dalam pemilihan
permainan edukatif ini dalam pembelajaran, yakni harus terdapat
keselarasan dan keseimbangan antara aspek menyenangkan dengan aspek pencapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran menyenangkan
juga dapat dilakukan secara terpadu. Misalnya guru mengkombinasikan antara mata
pelajaran pendidikan jasmani dan matematika, sehingga peserta didik dapat
memperoleh lebih dari satu pengetahuan secara sekaligus.[7]
C.
Prinsip-prinsip PAIKEM dalam Pembelajaran
Berikut ini
dikemukakan prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM, yaitu:
1.
Mengalami
Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental
maupun emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi
makna kepada siswa daripada hanya mendengarkan. Misalnya pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga,
supaya siswa dapat mengetahui tentang bagaimana melakukan serve dalam permainan bola voli, maka guru memberikan kesempatan
kepada siswanya untuk melakukan serve
bola.
2.
Komunikasi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya
komunikasi antara guru dan peserta didik. Proses komunikasi yang baik adalah
proses komunikasi dimana antara unsur komunikator dan komunikan terdapat satu
arah yang sama.
3.
Interaksi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya
interaksi multi arah. Interaksi multi arah yang diharapkan terjadi adalah
interaksi transaksional, dimana proses komunikasi antara guru dengan siswa,
siswa antara guru, siswa dengan siswa, bahkan siswa dengan lingkungan sekitar
memiliki kesiapan yang cukup baik.
4.
Refleksi
Kegiatan pembelajaran memungkinkan peserta didik
memikirkan kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian proses pembelajaran.
Kegiatan refleksi ini dilakukan secara bersama antara guru dengan siswa.[8]
D.
Implementasi
Strategi Pembelajaran PAIKEM
1. Landasan Teoritis
Strategi Pembelajaran PAIKEM
Berlangsungnya
proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar. Sesungguhnya
pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas. Pembelajaran dengan
pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang
cinta lingkungan.
Berdasarkan teori belajar, melalui pendekatan
lingkungan pembelajaran menjadi bermakna. Sikap verbalisme siswa terhadap
penguasaan konsep dapat diminimalkan dan pemahaman siswa akan membekas dalam
ingatannya. Konsep-konsep sains dan lingkungan
sekitar siswa dapat dengan mudah dikuasai siswa melalui pengamatan pada situasi
yang konkret.[9]
Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala
apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan diimplementasikan
dalam realitas kehidupan.
Inilah salah satu sisi positif yang melatarbelakangi pembelajaran dengan
pendekatan lingkungan.
Empat pilar pendidikan, yakni learning to know
(belajar untuk mengetahui), learning
to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to do
(belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together
(belajar untuk bekerja sama) dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang dikemas efektif untuk
pencapaian kompetensi yang diharapkan. Untuk itu, menjadi tugas guru untuk merancang pembelajaran sedemikian
rupa sehingga dapat menghasilkan kompetensi siswa secara optimal.
2.
Skenario
Pembelajaran PAIKEM
Secara garis
besar, penerapan strategi pembelajaran PAIKEM dapat dilakukan antara lain
sebagai berikut:
a. Guru berusaha
untuk membangkitkan semangat dengan menggunakan berbagai alat bantu. Misalnya, menggunakan lingkungan sebagai salah
satu sumber belajar yang dapat diolah sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
suasana pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan sesuai dengan kompetensi
siswa yang ingin dicapai;
b. Guru
mengatur kelas sedemikian rupa agar lebih kondusif untuk situasi pembelajaran
dan membuat siswa merasa betah di kelasnya.
Misalnya,
dengan memajang buku-buku dan bahan belajar menarik. Juga menyediakan pojok baca. Guru juga bisa memajang
hasil-hasil karya anak didiknya di seluruh penjuru kelas. Sehingga siswa dapat
merasa bangga, karyanya bisa diapresiasi oleh teman-temannya;
c. Guru menerapkan
cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif. Contohnya
melalui belajar
kelompok atau memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya;
d.
Guru
mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah,
mengemukakan
gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menata lingkungan belajarnya.
3.
Teknik
Pelaksanaan Strategi PAIKEM
Berikut ini adalah
contoh beberapa kegiatan yan dapat dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan
strategi PAIKEM:
Kemampuan
Guru
|
Pembelajaran
|
Guru
menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam.
|
Sesuai
mata pelajarannya, guru dapat menggunakan beragam alat bantu belajar/media
pembelajaran, misalnya:
· Gambar;
· Lingkungan;
· Alat peraga
dll.
|
Guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara
lisan atau tulisan.
|
· Guru mengajak diskusi;
· Guru melontarkan pertanyaan –pertanyaan yang
memancing jawaban siswa;
· Guru memberikan kepercayaan kepada siswa untuk memaparkan gagasannya kepada
teman- teman kelasnya dll.
|
Guru
menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan siswa.
|
· Guru mengelompokkan siswa sesuai dengan kriteria
tertentu, kemudian memberikan bahan pelajaran yang sesuai dengan
anggota-anggota kelompok tersebut;
· Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperbaiki nilai/kemampuannya melalui tugas tambahan/pengayaan.
|
Guru
mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman siswa sehari-hari.
|
· Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menceritakan pengalamannya sehari-hari;
· Guru memberikan contoh aplikasi nyata dalam
kehidupan sehari- hari dari materi pelajaran yang sedang diterangkan.
|
Guru
menilai pembelajaran dan kemajuan belajar siswa secara terus menerus.
|
· Guru memantau dan megevaluasi kinerja siswa;
· Guru memberikan bimbingan, nasihat, motivasi dan saran-
saran kepada siswa untuk dapat meningkatkan prestasinya.
|
E.
Hal-hal
yang
Perlu
Diperhatikan
dalam Pelaksanaan
Strategi
PAIKEM
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru
agar strategi PAIKEM dapat dilaksanakan dengan baik. Hal-hal tersebut adalah :
1. Memahami
sifat yang dimiliki anak
Ada dua sifat yang mendasar yang pasti dimiliki oleh
setiap anak dimanapun, yaitu kesukaan berimajinasi dan rasa ingin tahu yang
besar. Guru bisa menggunakan berbagai cara yang (tentunya) dapat membuat siswa
senang/merasa dihargai, seperti memuji hasil karyanya, mengajukan pertanyaaan
yang menantang, atau mendorong siswa untuk melakukan percobaan.
2. Mengenal
anak secara perorangan
Setiap siswa pasti memiliki karakteristik yang
berbeda. Ada siswa yang
memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap materi pelajaran, ada juga siswa yang
agak lambat dalam menyerap materi pelajaran. Dengan mengenal
kekurangan dan kelebihan dari tiap siswa didiknya, guru bisa merumuskan
perlakuan khusus yang harus diberikan kepada setiap siswa. Misalnya, siswa yang memiliki kemampuan lebih bisa
diarahkan untuk membantu temannya yang memiliki kemampuan kurang dalam
belajarnya.
3. Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisaian belajar
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami
bermain berpasangan atau berkelompok. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian
belajar. Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila
mereka duduk berkelompok.
Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran.
4. Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
Untuk memancing siswa agar mengeluarkan daya nalarnya,
guru bisa melontarkan pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban terbuka, semisal “Apa yang terjadi bila tanaman tidak mendapat
sinar matahari ?” atau “Apa yang terjadi di saat gerhana matahari ?”.
Pertanyaan-pertanyaan terbuka semacam itu akan memicu siswa untuk berpikir
kritis dan kreatif demi menemukan pemecahan masalah.
5. Mengembangkan
ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruangan kelas sebagai lingkungan utama tempat
berlangsungnya pembelajaran, merupakan salah satu aspek yang harus mendapat
perhatian lebih dalam strategi PAIKEM. Salah satu hal yang bisa dilakukan
adalah memajang karya-karya siswa. Selain hasil-hasil karya siswa, dinding
kelas juga bisa ditempeli oleh beragam media pembelajaran, seperti poster,
diagram, peta, alat peraga dll.
Benda-benda tersebut sekaligus dapat dijadikan rujukan saat kegiatan
pembelajaran.
6. Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar
Salah satu sumber belajar yang sangat kaya bagi
kegiatan pembelajaran peserta didik adalah lingkungan. Contohnya, siswa diajak mengamati pertumbuhan
tanaman di taman atau kebun sekolah. Namun, demi efektifitas waktu dan biaya,
tidak selamanya siswa diajak ke lingkungan untuk belajar. Guru
bisa mengambil salah satu bagian dari lingkungan belajar ke dalam kelas, contohnya membawa contoh
tanaman ke dalam ruang kelas atau membawa foto/gambar dari lingkungan belajar
ke dalam kelas.
7. Memberikan
umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Pemberian umpan
balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru
dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan
daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus
secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam
menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Catatan dan komentar yang berkaitan dengan pekerjaan
siswa jauh lebih bermakna daripada sekedar angka-angka.
8. Membedakan
antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan
para siswa kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan
meja diatur berkelompok serta duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah cirri yang sebenarnya dari
PAIKEM. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengemukakan
merupakan tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah
tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau
takut dimarahi jika salah. Peran guru dalam hal ini guru hendaknya
menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datan dari guru itu
sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan
dengan aspek Menyenangkan dari strategi PAIKEM.[10]
F. Kesimpulan
Dari uraian materi
di atas dapat kami simpulkan bahwa strategi pembelajaran PAIKEM terbentuk atas
unsur berikut.
1.
Pembelajaran Aktif
2.
Pembelajaran Inovatif
3.
Pembelajaran Kreatif
4.
Pembelajaran Efektif
5.
Pembelajaran Menyenangkan
Ada beberapa
prinsip yang harus ditaati dalam melaksanakan strategi pembelajaran PAIKEM,
yaitu antara lain:
·
Prinsip Mengalami
·
Prinsip Komunikasi
·
Prinsip Interaksi
·
Prinsip Refleksi
Dalam
mengimplementasikan strategi pembelajaran PAIKEM, terdapat landasan teoritis
yang mendasarinya. Secara garis besar, pembelajaran PAIKEM dapat dilaksanakan
dengan scenario sebagai berikut.
a.
Guru berusaha
untuk membangkitkan semangat dengan menggunakan berbagai alat bantu.
b.
Guru mengatur kelas sedemikian rupa agar
lebih kondusif untuk situasi pembelajaran
dan membuat siswa merasa betah di kelasnya.
c.
Guru menerapkan
cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif.
d.
Guru mendorong
siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, mengemukakan gagasannya, dan melibatkan siswa
dalam menata lingkungan belajarnya.
Adapun hal-hal
yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan strategi pembelajaran PAIKEM antara
lain sebagai berikut.
1.
Memahami sifat yang dimiliki anak
2.
Mengenal anak secara perorangan
3.
Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian
belajar
4.
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan
kemampuan memecahkan masalah
5.
Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar
yang menarik
6.
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
7.
Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan
kegiatan belajar
8.
Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
DAFTAR
PUSTAKA
Dewi, Laksmi dan Masitoh. 2009. Strategi Pembelajaran.
Jakarta
: Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Zaini, Hisyam, Bermawy
Munthe dan Sekar Ayu Aryani.
2002. Strategi
Pembelajaran
Aktif
Di Perguruan
Tinggi.
Yogyakarta:
CTSD (Center
for Teaching
Staff
Development)
Trianto.
2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik
( Bagi Anak Usia
Dini, TK /RA & Anak Usia Kelas Awal SD / MI ).
Jakarta: Prenada Media Group
Mulyatininsih,
Endang. 2010. Model Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Depok: Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Arkarna, Azizah.
2011. Pengertian dan Strategi PAIKEM
(file pdf) (http://azkiyatunnufus.blogspot.com/2011/12/strategipembelajaran-paikem.html)
[1] Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), hlm.
259
[2] Hisyam Zaini, Bermawy Munthe dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif Di Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: Center for Teaching Staff Development, 2002), hlm. xiii
[3] Trianto,
Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik
( Bagi Anak Usia Dini, TK /RA & Anak Usia Kelas Awal SD / MI ), (
Jakarta: Prenada Media Group, 2011), hlm. 164
[5] Endang Mulyatininsih, Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan,
(Depok: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, 2010), hlm. 4
[6] Trianto, Op.Cit,
hlm. 165
[7] Azizah Arkarna, 2011, Pengertian dan Strategi PAIKEM pdf, (http://azkiyatunnufus.blogspot.com/2011/12/ strategi-pembelajaran-paikem.html), diakses pada tanggal 22 November 2013 pukul 15.38
WIB
[9] Media Edukasi, 2011, (http://www.m-edukasi.web.id/2011/12/konsep-pembelajaran-paikem.html) diakses pada 22
November 2013 pukul 15.44 WIB
ADSENSE HERE!
ijin utk referensi kuliah boss
ReplyDelete