Blog Rujak : Kumpulan Makalah Online Lengkap

Kumpulan Makalah, Artikel dan Tips Lengkap

Strategi Pembelajaran

ADSENSE HERE!
Strategi Pembelajaran
Oleh Ahmad ARIFIN zAIN
A.    Pendahuluan
Apabila seorang pendidik yang mengatakan bahwa dia tidak ingin berhasil dalam mengajar, mungkin itu adalah ungkapan seorang guru yang sudah putus asa. Mustahil jika pendidik tidak ingin berhasil dalam mengajar.
Betapa tingginya nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang pendidik berusaha sekuat tenaga dan program pengajarannya dengan baik dan sistematik. Namun terkadang, keberhasilan yang dicita-citakan, tetapi kegagalan yang kita temui, disebabkan oleh berbagai faktor sebagai penghambatnya. Sebaliknya, jika keberhasilan itu menjadi kenyataan, maka berbagai faktor itu juga sebagai pendukungnya. Berbagai faktor yang dimaksud adalah karakteristik tujuan pembelajaran, karakteristik anak didik dan cara belajarnya, tempat berlangsungnya kegiatan belajar, tema pembelajaran, pola kegiatan. Berbagai faktor tersebut akan dijelaskan satu per satu pada makalah ini sebagai berikut :
B.     Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dapat dikaji dari dua kata pembentuknya, yaitu strategi dan pembelajaran. Kata strategi berarti cara dan seni menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan pembelajaran berarti upaya membelajarkan siswa (Dengeng, 1989). Dengan demikian, strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa.[1]
C.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Pembelajaran
Dalam pemilihan strategi pembelajaran harus mempertimbangkan beberapa faktor penting, diantaranya:
a.      Karakteristik tujuan pembelajaran
Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan proses belajar mengajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran. Tercapainya tujuan sama halnya keberhasilan pengajaran.
Sedikit banyaknya perumusan tujuan akan mempengaruhi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru, dan secara langsung guru mempengaruhi kegiatan belajar anak didik. Guru dengan sengaja menciptakan lingkungan belajar guna mencapai tujuan. Jika kegiatan belajar anak didik dan kegiatan mengajar guru bertentangan, dengan sendirinya tujuan pengajaran pun gagal untuk dicapai.[2]
Dalam memilih suatu strategi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tipe perilaku yang diharapkan guru dapat dicapai oleh siswa. Skenario pembelajaran disusun berdasarkan indikator dan kegiatan pembelajaran yang terlampir dalam silabus, bahkan guru dapat mengembangkannya.
b.      Karakteristik anak didik dan cara belajarnya
Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah. Orang tua nya lah yang memasukannya untuk dididik menjadi orang yang berilmu pengetahuan di kemudian hari. Anak didik yang dalam jumlah cukup banyak itu tentu saja datang dari kehidupa sosial  keluarga dan masyarakat yang berlainan.  Karenanya, anak anak berkumpul di sekolah pun mempunyai karakteristik yang bermacam macam. Kepribadian mereka ada yang pendiam, ada yang periang, ada yang suka bicara, ada yang kreatif, ada yang keras kepala, ada yang manja, dan sebagainya. Intelektual mereka juga dengan tingkat kecerdasan yang bervariasi.
Anak yang menyenangi pelajaran tertentu dan kurang menyenangi pelajaran yang lain adalah perilaku anak yang bermula dari sikap mereka karena minat yang berlainan. Hal ini mempengaruhi kegiatan belajar anak. Biasanya pelajaran yang disenangi, dipelajari oleh anak dengan senang hati pula.[3]
Guru harus menyadari adanya kenyataan bahwa terdapat perbedaan individual dikalangan siswa. Berbeda dalam kemampuan belajar, cara belajar, latar belakang, pengalaman dan kepribadian mereka. Karakteristik anak/siswa kelas tinggi itu sendiri yaitu mampu menyusun urutan seri objek, mengalami kemampuan berbahasa, sifat egosentris berkurang, bergeser ke sosiosentris dalam berkomunikasi, dan sudah dapat menerima pendapat orang lain. Karakteristik tersebut dapat mempengaruhi gaya belajar mereka yang lebih menekankan pada keterampilan proses atau keaktifan anak yang sudah menggunakan pikirannya untuk mencoba-coba, menemukan, dan mengeksplorasi keingintahuannya.
c.       Tempat berlangsungnya kegiatan belajar
Daerah/lokasi/tempat kegiatan juga berpengaruh terhadap pemilihan suatu strategi pembelajaran. Daerah perkotaan lebih lengkap fasilitasnya daripada daerah pinggiran atau pedalaman. Sumber atau fasilitas yang dimaksud menyangkut peralatan maupun ruangan. Strategi pembelajaran sangat ditentukan oleh jenis dan jumlah sumber yang tersedia untuk melaksanakan strategi tersebut secara efektif. Misalnya strategi pembelajaran dengan ceramah untuk kelas besar membutuhkan sedikit sumber dan fasilitas dibanding suatu kerja laboratorium yang membutuhkan peralatan cukup banyak dan ruangan yang memadai. Selain itu, kegiatan belajar yang dilaksanakan di alam akan memiliki dampak yang berbeda dengan di kelas. Siswa lebih suka dan tertarik keadaan yang bebas. Apabila pelaksanaan pembelajaran dikalukan di kelas terus-menerus siswa akan bosan, apalagi ditambah kelas yang kotor. Oleh karena itu, tempat belajar perlu dipertimbangkan dalam pemilihan strategi pembelajaran.
d.      Tema pembelajaran
Tema atau materi dalam pembelajaran dapat mempengaruhi pemilihan strategi pembelajaran. Strategi yang akan dipilih harus disesuaikan dengan tema atau materi pelajaran yang akan disampaikan. Dengan begitu, materi yang diajarkan diharapkan dapat sampai kepada siswa dan siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
e.       Pola kegiatan
Pada dasarnya pola kegiatan yang diciptakan oleh guru dan siswa berkaitan dengan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang besifat inkuiri pada umumnya dapat memberikan rangsangan belajar yang lebih intensif dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang hanya bersifat ekspositori. Misalnya saja strategi kegiatan pembelajaran presentasi tepat apabila digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran aspek kognitif, tetapi hal ini tidak tepat digunakan untuk mencapai tujuan pempelajaran aspek afektif. Tujuan pembelajaran aspek afektif lebih tepat menggunakan pola kegiatan interaktif.
Strategi penggunaan metode mengajar amat menentukan kualitas hasil belajar mengajar. Hasil pengajaran yang dihasilkan dari penggunaan metode ceramah berbeda berbeda dengan hasil pengajaran yang dihasilkan dari penggunaan metode tanya jawab atau metode diskusi. Jarang ditemukan guru hanya menggunakan satu metode dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan rumusan tujuan yang guru buat tidak hanya satu , tetapi bisa lebih dari dua rumusan tujuan. Itu berarti menghendaki penggunaan metode mengajar harus lebih dari satu metode. Metode mengajar yang satu untuk mencapai tujuan yang satu, sementara metode mengajar yang lain untuk mencapai tujuan yang lain. Bermacam-macam penggunaan metode mengajar akan menghasilkan hasil belajar yang berlainan kualitasnya.[4]
D.    Langkah-langkah Menentukan Strategi Pembelajaran, yaitu:
a.        Bentuklah atau ciptakan suasana kondusif di dalam ruangan.
b.        Di dalam kelas agar selalu bersih, agar kelas nyaman untuk digunakan mengajar.
c.        Pastikan siswa sudah memiliki buku pegangan berupa LKS atau buku sejenisnya, minimal satu buku untuk dua orang anak. Agar saat guru memberikan materi, siswa bisa lebih memperhatikan dan memahami pelajarannya.
d.       Memakai mediator yang menarik saat memperagakan pelajaran yang memerlukan alat-alat peraga.
e.        Guru perlu up to date dengan kabar-kabar terkini yang berhubungan dengan mata pelajaran IPA. Karena IPA dari masa ke masa pasti akan berkembang dalam materi, metode pembelajaran seiring dengan perkembangan zaman.
f.         Tentukan strategi yang pas (cocok) digunakan dan sesuai dengan materi.
g.        Strategi yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik anak, siswa kelas berapa yang dihadapi? Apakah nantinya dia mampu menerima materi kalau diajar dengan strategi ini? (misalkan anak usia SD kelas tinggi tentunya akan sulit diajar menggunakan strategi  pembelajaran berbasis penemuan).
h.        Strategi yang digunakan sesuai dengan materi yang disampaikan dan sesuai dengan kebutuhan. Jadi guru tidak asal-asalan dalam menggunakan strategi.[5]
 E. Penutup



[1] Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Jakarta: PT Bumi Aksara), 2009, hlm. 2
[2] Syaiful Bahri D, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta), 2010, hlm. 109
[3] Ibid. hal. 114
[4] Ibid. hal. 115
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © 2025 Blog Rujak : Kumpulan Makalah Online Lengkap. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design