ADSENSE HERE!
1.
KONSEP TUJUAN PENDIDIKAN
Perubahan yang diingini yang di usahakan oleh proses pendidikan atau usaha
pendidikan untuk mencapainya, baik pada tingkah laku individu dan pada
kehidupan pribadinya, atau pada kehidupan masyarakat dan pada alam sekitar
individu itu hidup, atau pada proses pendidikan sendiri dan proses pengajaran
sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai proporsi diantara profesi-profesi
asasi dalam masyarakat.
Jadi tujuan-tujuan pendidikan
mengikat definisi ini adalah perubahan-peubahan yang diinginkan pada tiga
bidang-bidang asasi yang tersebut yaitu:
a.
Tujuan-tujuan individual yang berkaitan dengan individu-individu,
pelajaran (learning) dan dengan pribadi-pribadi mereka, dan apa yang berkaitan
dengan individu-individu tersebut pada perubahan yang diinginkan pada tingkah
laku aktivitas dan pencapaiannya dan pada pertumbuhan yang diingini pada
pribadi mereka dan pada persiapan yang dimestikan kepada mereka pada kehidupan
dunia dan akhirat.
b.
Tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai
keseluruhan dengan tingkah laku masyarakat umumnya, dan dengan apa yang
berkaitan dengan kehidupan ini tentang perubahan yang
diingini, dan pertumbuhan memperkaya pengalaman dan kemajuan yang
diinginkan.
c.
Tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai
keseluruhan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni,
sebagai profesi, sebagai suatu aktivitas diantara aktivitas-aktivitas
masyarakat.
Perpindahan atas dasar ini, dari kehendak dan
keinginan, untuk menciptakan tujuan adalah suatu proses intelektual yang
kompleks yang memerlukan tidak kurang kemahiran
dan kecerdasan. Proses ini
mengandung pemerhatian terhadap suasana yang mengelilingi, mengetahui apa yang
berlaku itu yang berupa dengan peristiwa-peristiwa ini pada masa lampau dan
mengambil keputusan yang menggabungkan apa yang diperhatikan (perceived) dengan
apa yang diingat (recalled) dengan tujuan mengetahui maksudnya. Jadi
tujuan itu berbeda dengan keinginan yang asal, sebab iya menterjemahkan
keinginan ini kepada rencana dan metode bertindak berdasar atas tiga tahap yang
telah kita lakukan.
2.
TAHAP-TAHAP TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan sebagaimana terbagi menjadi
tujuan individual bertujuan sosial dan tujuan kejuruan juga terbagi menurut
dekat atau jauhnya, kepada tujuan-tujuan jangka pendek atau tujuan-tujuan
jangka panjang, dan juga mengikuti umum dan khususnya. Begitu juga pendidikan
itu terbagi menjadi tujuan terakhir dan tujuan langsung atau dekat dan tujuan
langsung atau dekat ini dapat di bagi lagi menjadi tujuan umum dan tujuan khas.
Dengan itu tujuan pendidikan itu
sebenarnya berada dalam 3 jenis atau tahap yaitu tujuan tertinggi dan terakhir,
tujuan umum, dan tujuan khusus.
Pertama : Tujuan tertinggi atau terakhir bagi pendidikan adalah
tujuan yang tidak diatasi oleh tujuan lain, sekalipun bertingkat- tingkat di
bawahnya tujuan-tujuan lain yang kurang dekat atau kurang umum daripadanya.
Kedua : Tujuan –tujuan umum bagi pendidikan
Tujuan-tujuan dekat atau langsung
kepada dua tahap atau dua jenis yaitu tujuan-tujuan am dan tujuan-tujuan khas. Tujuan-tujuan
am adalah maksud-maksud metode atau perubahan-perubahan yang dikehendaki yang
diusahakan oleh pendidikan untuk mencapainya. Tujuan ini dianggap kurang umum
dan lebih dekat tujuan tertinggi. Tapi kurang khusus disbanding tujuan khas.
Kadang-kadang digunakan untuk tahap tertentu dalam pendidkan seperti tahap
pendidikan menengah dan kadang untuk jenis tertentu seperti pendidkan agama
atau teknik atau bidang-bidang seperti bahasa dan sejarah.
Daftar baru telah dipersetujui oleh
panitia am bagi kurikulum pendidikan di Republik Arab Mesir pada tahun 1955
berkenaan dengan tujuan-tujuan pendidikan rendah. Panitia ini telah mengartikan
tujuan-tujuan pendidikan rendah dengan bidang-bidang pertumbuhan utama yang
lima yaitu:
1.
Pembentukan jasmani yang sehat dan kuat dan berdaya menjaga
keselamatannya.
2.
Penumbuhan daya bertindak pada suasana kehidupan pribadi dan sosial
dengan tindakan yang berdasar pada fakta dan pemikiran yang teratur.
TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
3. Penumbuhan daya untuk hidup sebagai seorang
individu dalam kumpulan yang merasakan kebahagiaan pribadi melalui pencapaiannya
akan hak-haknya dan menjalankan kewajibannya dan merasakan bahwa ia berguna
bagi orang lain.
4.
Penumbuhan kepercayaan pada diri dan pada orang lain dan
menghormati, mencintai dan menghargai orang lain.
5.
Penumbuhan sikap atau kecenderungan
serta merta kearah ideal tertinggi, kebaikan dan keindahan tempat ia
mengatasi kemaslahatan pribadi dalam membimbing tingkah laku.
Dalam bidang pendidikan Islam sendiri, belakang ini ini telah terbt
kajian-kajian yang sederhana di mana penyelidikan-penyelidik berusaha
menentukan tujuan-tujuan am bagi pendidikan am sesuai dengan yang difahamnya
dari teks-teks agama dan dari sejarah pemikiran dan pendidikan Islam. Diantara daftar tujuan-tujuan pendidikan am yang dicapai oleh
kajian-kajian ini dapat kita sebutkan dibawah ini:
1.
Prof. Mohd Athiya El-Abrasyi dalam kajiannya tentang pendidikan
Islam telah menyimpulkan 5 tujuan am yang asasi bagi pendidikan Islam:
a)
Untuk membantu pembentukkan akhlak yang mulia.
b)
Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akherat.
c)
Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi
kemanfaatan.
d)
Menumbuhkan roh ilmiah (scientific spirit) pada pelajar dan memuaskan
keinginan arti untuk mengetahui (cuiriousity) dan memungkinkan ia mengkaji ilmu
sekedar sebagai ilmu.
e)
Menyiapkan pelajaran dari segi professional, teknis dan perusahaan
supaya ia dapat menguasai profesi tertentu, teknis tertentu dan perusahaan tertentu,
supaya dapat ia mencari rezeki dalam hidup dan hidup dengan mulai disamping
memelihara segi kerohanian dan keagamaan.
2.
Pada kajian yang dibuat Prof. Abd. Rahmah Nahlawy dalam bukunya:
“Dasar-dasar pendidikan Islam dan Metode-metode pengajarannya,“Penulis
mengumpulkan empat jujuan/maksud am yang asasi bagi pendidikan Islam yaitu
a)
Pendidikan dan persiapan fikiran: “fikiran Islam memandang dengan
pemikiran, renungan dan meditasi.
TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
b)
Menumbuhkan kekuatan-kekuatan dan kesediaan-kesediaan (bakat-bakat)
semula jadi pada kanak-kanak. Islam memandang bahwa tugas pendidik adalah untuk
menguatkan fithrah kanak-kanak (artinya bakat-bakat semyla jadinya),
menjauhkannya dari kesesatan dan tidak menyeleweng dari kesucian dan
kelurusannya.
c)
Menaruh perhatian pada kekuatan generasi muda dan mendidik mereka
sebaik-baiknya baik lelaki maupun perempuan.
d)
Berusaha untuk menyeimbangkan segala kekuatan-kekuatan dan
kesediaan-kesediaan manusia. Dan tujuan atau prinsip penting yang menjadi dasar
pendidik islam ini,”Memberikan kepada kita hasil yang penting yaitu tidak
membatasi kerja pendidik itu pada pendidik fikiran sahaja, keharusan member
perhatian pada segala segi psikologis kanak-kanak dan kesediaan-kesediaanya
sewaktu timbulnya.
3.
Dan pada kajian yang dibuat oleh Dr. Mohd. Fadhil L-Jammaly untuk
mengetahui cirri-ciri “Falsafah pendidikan dalam Al-Qur’an” penulis mencoba
meringkas tujuan-tujuan pendidikan yang di ambil Al-Qur’an Ul-karim pada 4 tujuan utama sebagai berikut:
a)
Memperkenalkan kepada manusia akan tempatnya di antara
makhluk-makhluk dan akan tanggung jawab perseorangannya dalam hidup ini.
b)
Memperkenalkan pada manusia akan hubungan-hubungan sosialnya dan
tanggung jawabnya dalam rangka suatu system sosial manusia.
c)
Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk-makhluk (alam), dan
mengajaknya untuk memahami hikmat (rahasia) penciptaanya dalam menciptakannya
dan memungkinkan manusia untuk menggunakannya (investmen).
d)
Memperkenalkan kepada manusia akan penciptaan ala mini.
4.
Menurut pandangan Prof. mohd. Sard Ramaddhan El-Bouty pendidikan
itu memiliki tujuh tujuan atau maksud dasar:
a)
Mencapai keridhoan Allah, menjauhi murka
dan siksaannya dan melaksanakan perhambahan yang ikhlas kepada-Nya.
b) Mengangkat tahap akhlak dalam masyarakat,
berdasar pada agama yang di turunkan untuk membimbing masyarakat pada rancangan
akhlak yang di buat Allah baginya.
c) Memungkinkan timbulnya jiwa kebangsaan pada
diri manusia berdasar pada agama dan ajaran-ajaran yang di bawanya, begitu juga
untuk mengajak manusia kepada nilai-nilai dan akhlak.
d)
Mewujudkan ketentraman di dalam jiwa dan akidah yang dalam,
perhambaan yang semata-mata, dan kepatuhan ikhlas kepada Allah.
e)
Memelihara bahasa dan kesusartraan arab sebagai bahasa Al-Quran dan
sebagai wadah kebudayaan dan unsure-unsur kebudayaan islam yang palig menonjol
dan sebagai jalan yang ingin memahami Al-Quran dan mempelajari syariah dan
khukum-hukumnya.
f)
Menghapus khurofat-khurofat yang bercampur baur dengan hakikat
agama.
g)
Meneguhkan perpaduan tanah air dan menyatukan barisan melalui usaha
menghilangkan perselisihan.
Ketiga : Tujuan-tujuan
khas pendidikan
Adapun tujuan-tujuan khas pendidikan yang dimaksud adalah
perubahan-perubahan yang diingini yang bersifat
cabang atau bagian yang termasuk dibawah hak-hak tujuan dari pada
tujuan-tujuan pendidikan am yang utama. Diantara tujuan khas tertentu yang mungkin dimasukkan dibawah
“penumbuhan dorongan agama dan akhlak” adalah tujuan-tujuan berikut:
1)
Memperkenalkan kepada generasi muda akan akidah-akidah Islam,
dasar-dasarnya, asal-usul ibadat, dan cara-cara pelaksanaanya dengan betul,
dengan membiasakan merekam berhati-hati mematuhi akidah-akidah agama yang
menjalankan dan menghormati syiar-syiar agama.
2)
Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap agama.
3)
Menanamkan keimanan pada Allah pencipta alam, malaikat-malaikat,
rasul-rasul, kitab-kitab dan hari akhirat berdasarkan faham kesadaran dan
keharusan perasaan.
TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
4)
Menumbuhkan minat generasi muda untuk menambah pengetahuan dalam
adat dan pengetahuan keagamaan dan untuk mengikuti hukum-hukum agama dengan
kecintaan dan kerelaann.
5)
Menanamkan rasa cinta dan penghargaan pada Al-Quran.
6)
Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan islam dan
pahlawan-pahlawannyadan mengikuti jejak-jejak mereka.
7)
Menumbuhkan rasa rela, optimism, memegang teguh pada prinsip
berkorban untuk agama dan tanah air dan bersiap membelanya.
8)
Mendidik naluri motivasi
dan keinginan generasi muda dan membentengi dengan akidah
dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahan motivasi-motivasinya, mengatur
emosi dan membimbingnya dengan baik.
9)
Menanamkan iman yang kuat kepada Allah pada diri mereka dan
menguatkan perasaan agama.
10)
Membersihkan hati membersihkan hati mereka, dengan dengki, hasad,
iri hati, benci, kekerasan, egoisma, tipuan, khianat, nifak, ragu perpecahan
dan perselisihan.
3.
SUMBER-SUMBER YANG MENJADI
DASAR PENGAMBILAN TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM.
Islam atau agama Islam adalah sumber
asasi dari mana masyarakat mengambil falsafah pendidikan,
tujuan-tujuan, dasar-dasar perencanaan untuk masa depan, kurikulum, metode,
pengajaran, alat-alat, dan cara-cara administrasi dan sistemnya. Islam adalah
agama dan sistem sosial yang menyeluruh dan berpadu, meletakkan dasar-dasar
prinsip akidah yang benar, asas-asas ibadat yang betul dasar-dasar akhlak, undang-undang dan asas-asas hukum dan
kehidupan bersama. Pada dasarnya semua bersumber pada
dua dasar yaitu Kitab allah dan Sunnah NabiNya.
4. CIRI-CIRI TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DAN PRINSIP-PRINSIP UMUM
YANG MENJADI DASARNYA.
Diantara ciri-ciri
tujuan-tujuan pendidikan Islam yang paling menonjol adalah sifatnya yang bercorak
agama dan akhlak. Ciri-ciri yang khas bagi tujuan-tujuan pendidikan Islam. Akan
kita turunkan dengan ringkas di bawah ini:
a.
Prinsip Menyeluruh (universal)
Pandangan yang menyeluruh kepada agama,
manusia, masyarakat, dan kehidupan. Agama Islam yang menjadi dasar pendidikan
Islam itu bersifat menyeluruh (universal) dan tafsirannya terhadap wujud, alam
jagat dan hidup.
b.
Prinsip Keseimbangan dan kesederhanaan
Prinsip keseimbangan dan kesederhanaan yang
diantaranya bermakna mewujudkan keseimbangan yang dikehendaki antara
aspek-aspek pertumbuhan yang bermacam-macam pada pribadi seseorang dan
kehidupannya dan juga pada kehidupan masyarakat.
c.
Prinsip Kejelasan
Bersifat jelas dan terang dalam
prinsip-prinsip, ajaran-ajaran, dan hukum-hukumnya. Ia memberi jawaban yang
jelas dan tegas kepada jiwa, akal dan manusia pada gejala hukum dan masalah
terhadap segala tantangan dan kritis. Ketegasan bertujuan member makna dan
kekuatan terhadap pengajaran mendorong untuk bertolak kearah yang jelas untuk
mencapai tujuan dan menghalang timbulnya perselisihan dalam tafsiran dan
interpretasi.
d.
Prinsip Tak Ada Pertentangan
Ketiadaan
pertentangan antara berbagai-bagai unsurnya, dan diantara dia dengan
melaksanakannya. Jadi menurut Islam, tidaklah boleh kita melalui jalan paksaan
untuk sampai kepada iman dan hidayat.
TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
e.
Prinsip Realisme dan Dapat Dilaksanakan
Bersifat realism pada tujuan-tujuan
pendidikan dan pada rencana-rencana kurikulum, dan program-program yang kita
buat untuk mencapainya. Maka, tujuan pendidik yang baik adalah sesuai dengan
umur murid-murid dan tahap kematangan jasmani, akal, emosi, spiritual dan
sosial.
f.
Prinsip Perubahan Yang Diingini
Perubahan-perubahan tingkah laku yang
terkadang dalam tujuan-tujuan pendidikan berkenaan dengan pelajar haruslah
mengadakan perubahan yang diingini pada segala aspek pribadi belajar dan tidak
hanya terbatas pada pengembangan pengetahuan sahaja.
g.
Prinsip Menjaga Perbedaan-perbedaan Perseorangan
Pendidikan sepanjang sejarahnya memelihara
perbedaan-perbedaan ini, dengan
mengambil pedoman dari ajaran-ajaran agama Islam yang sudah pasti mengakui prinsip
pemeliharaan perbedaan-perbedaan perseorangan, diantara individu-individu,
masyarakat-masyarakat, alam sekitar dan budaya.
h.
Prinsip Dinamisme dan Menerima Perubahan dan Perkembangan Dalam
Rangka Metode-Metode Keseluruhan Yang Terdapat Dalam Agama.
Diantara cara pembaharuan pendidikan adalah
penyelidikan pendidikan, percobaan pendidikan dan bersifat terbuka terhadap
pengalaman-pengalaman bangsa-bangsa lain dan terhadap kajian-kajian,
penyelidikan-penyelidikan, usaha-usaha baik, dan inovasi-inovasi yang dibuat
oleh bangsa-bangsa lain dalam bidang pendidikan.
TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
5. SEBAHAGIAN TUJUAN-TUJUAN INDIVIDUAL
DAN SOSIAL YANG UMUM YANG INGIN DICAPAI OLEH PENDIDIKAN ISLAM.
Tujuan-tujuan individual dan sosial yang
bersifat dalam pendidikan Islam, atau setengah-setengah dalam
perubahan-perubahan yang diinginkan yang ingin dicapai oleh pendidikan Islam
berkenaan dengan individu dan masyarakat. Ini adalah karena memandang bahwa keduanya
adalah faktor terpenting yang berpengaruh pada proses pendidikan dan
tujuan-tujuannya dalam Islam selepas faktor agama.
6. PERTAMA TUJUAN-TUJUAN INDIVIDUAL UMUM BAGI PENDIDIKAN ISLAM
Tentang tujuan-tujuan
individual yang ingin dicapai oleh pendidikan islam, pembinaan pribadi muslim
yang berpadu pada perkembangan dari segi spiritual, jasmani, emosi, intelektual
dan sosial. Atau berkisar pada keseluruhannya pada pembinaan warga negara
muslim yang baik, yang percaya pada Tuhan dan agamanya, berpegang teguh pada
ajaran-ajaran agamanya, berakhlak mulia yang timbul dari agamanya, sehat
jasmani, berimbang pada motivasi, emosi, dan keinginannnya, sesuai dengan
dirinya dan dengan orang lainbersenjataan ilmu dan pengetahuan, memiliki
alat-alatnya yang asasi, luas pengetahuannya dan sadar akan
masalah-masalahmasyarakat bangsa dan zamannya, halus perasaan seninya dan
sanggup merasakan keindahan dalam segala bentuk dan coraknya, sanggup
menggunakan masa luangnyadengan bijaksana dan berfaedah, mengetahui hak-hak dan
kewajibannya, memikul tanggung jawab terhadap diri, keluarga, masyarakat,
bangsa dan kemanusiaan seluruhnya dengan kesadaran, keikhlasan dan kebolehan
menghargai kepentingan kehidupan keluarga secara ikhlas dan bersedia memikul
tanggung jawab dan berkorban untuk meneguhkan dan memperkuatnya.
Sifat-sifat utama yang
haru dimiliki oleh individu yang baik dalam masyarakat islam dan pendidikan
islam :
1. Pembinaan individu atau warga negara yang
mukmin kepada Tuhannya, kepada Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul, kepada yang
diturunkan, kepada mereka dari pada kitab-kitab, dan apa yang diwahyukan kepada
mereka dalam bentuk pesanan dan ajaran, kepada Hari Akhirat yang terkandung
didalamnya dari pada perhimpunan, hisab, dan balasan dan juga kepada Qada dan
Qadar.
2.
Pembinaan pribadi muslim yang berpegang teguh pada ajaran-ajaran agamanya
dan berakhlak yang mulia. Keimanan seseorang tidak sempurna kecuali kalau ia
berkaitan dengtan amal saleh dan akhlak yang mulia yang terbit dari padanya.
3.
Pembinan warga negara yang sehat, kuat, dam padan (phisically fit).
Tanpa kesehata, kekuatan, dan kepadanan jasmani seorang warga negara itu tidak
akan sanggup memikul kesukaran dan kepahitan hidup, dan tidak dapat menghadapi
perubahan-perubahan alam sekitar, kesukaran-kesukaran masalah-masalah dan
tantangan.
4.
Pembinaan pribadi yang berimbang pada motivasi dan
keinginan-keinginan, tentram dengan keimanan kepada tuhannya, tentram jiwanya
dan sesuai dengan diri dan orang lain. Pendidikan islam, sebagaimana diberikan
kesehatan jasmani, ia juga memberatkan kesehatan mental dan perkembangan
psikologis bagi pelajar. Ia menjadikan salah satu tujuan utamanya adalah
menolong pelajar untuk mencapai kesehatan mental yang relatif atau mencapai
ketentraman jiwa yang sesuai dan mencapai kesesuaian dengan diri dan dengan
orang lain.
5.
Pembinanaa warga negara yang dipersenjatai dengan ilmu dan
pengetahuan, memiliki segala alat-alatnya yang asasi, luas dalam pengetahuan
dan sadar akan masalah-masalah masyarakat, umat, dan zamannya. Tetapi dalam setiap
masyarakat seorang warga negara yang baik selalu memerlukan ilmu yang benar,
berguna, selalu baru, dan selalu berkembang.
6.
Menciptakan
warganegara yang terdidik pada perasaan
seninya dan sanggup menikmati, menghargai dan merasakan keindahan dalam
berbagai bentuk dan macamnya, dan sanggup menciptakannya jika ia memiliki bakat
seni dan kebolehan untuk itu.
TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
7. Pembentukan warganegara yang sanggup
menggunakan waktu kosongnya dengan bijaksana, yaitu dengan jalan mengembangkan
bakat-bakat, minat, hobi dan memberi peluang praktis baginya untuk mengisi
waktu-waktu kasong dengan kerja-kerja baik dan berguna.
8. Pembentukan warganegara memiliki kemampuan
sosial, ekonomi, dan ekonomi; menyadari akan hak-hak dan kewajibannya;
menghargai tanggungjawabnya terhadap diri, keluarga, masyarakat, umat manusia
dan dunia seluruhnya.
9. Pembentukan warganegara yang menghargai
kepentingan keluarga dan memikul tanggungjawab dan kewajiban-kewajibannya
dengan sukarela dan berkorban untuk meneguhkan dan memadukannya dan mencapai kemakmuran
dan kebahagiaannya.
KEDUA: TUJUAN SOSIAL UMUM BAGI PENDIDIKAN ISLAM.
1. Memperkokoh kehidupan agama dan spiritual pada
umat dan membina masyarakat Islam yang sehat, dimana nilai agama dan akhlak
akan menang, dari segi pelaksanaan hukum-hukum pada syariat pada segala aspek
kehidupan.
2.
Mencapai kebangkitan ilmiah, kebudayaan dan kesenian dalam
negeri-negeri berdasar pada prinsip-prinsip agama dan dasar-dasar akhlaknya.
3.
Meneguhkan bahasa Arab yang tulen dan menjaganya dari faktor-faktor
kelemahan dan kehancuran dan terus berusaha untuk menguatkan, membaharui, dan
menyiarkannya.
4.
Pembinaan masyarakat Islam yang mulia dan berpadu, berdii di atas
prinsip-prinsip agama dan akhlak yang terlaksana keadilan, peluang yang sama,
perpaduan, sempitnya jurang perbedaan, dan kerjasama antara golongan-golongan
dan individu-individu dalam masyarakat.
5. Pembinaan masyarakat yang kuat dan maju dari
segi ekonomi, di mana berrlaku perencanaan ekonomi dan sosial yang menyeluruh
dan lengkap-melengkapi yang member respons terhadap kebutuhan-kebutuhan umat
Islam dan sesuai dengan kemamuan-kemampuan memberi dan manusianya, yang
akhirnya bertujuan untuk manambah produksi, dan memperbaiki alat-alatnya.
6. Pembinaan masyarakat Islam yang kuat, bersatu
padu dalam barisan; penuh dengan rasa sepakat, serasi, kebebasan fikiran dan
akidah; toleransi, rasa setia kepada agama, tanah air, dan bangsa, rasa bangga
dengan agama dan peninggalan pemimpin-pemimpin dulu.
7.
Turut serta melaksanakan perdamaian dunia berdasar pada kebenaaran, keadiln, saling mengerti,
kerjasama, saling hormat-menghormati, menghormati piagam dan perjanjian,
kepentingan timbal balik dan pertukaran manfaat.
8.
Turut serta meninggikan tahap proses-proses pendidikan
sendiri dan memperbaiki perkhidmatan pengajaran supaya sanggup mencapai
tujuan-tujuan individual dan sosial yang telah disebutkan itu.
TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
PENDAHULUAN
Bab ini akan
menerangkan tentang aspek-aspek pelaksanaan bagi prinsip-prinsip falsafat umum
tersebut pada bidang pendidikan. Akan kami terangkan prinsip-prinsip dan
dasar-dasar umum yang akan menjadi dasar tujuan pada pendidikan Islam.
Pembahasan
tentang Tujuan-tujuan Pendidikan Islam mempunyai kandungan pokok yaitu:
1. Konsep tujuan Pendidikan.
2. Tahap- tahap tujuan Pendidikan.
3. Sumber-sumber yang menjadi dasar tujuan dan
maksud Pendidikan Islam.
4. Beberapa tujuan Pendidikan dalam Islam dan
prinsip umum yang menjadi dasarnya.
5. Beberapa
tujuan individual dan sosial yang ingin dicapai oleh Pendidikan Islam.
TUJUAN-TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
KESIMPULAN
A. TANGGAPAN
Kelompok kami
setuju dengan tujuan - tujuan pendidikan yang mengikuti definisi ini adalah
perubahan-perubahan yang diinginkan pada 3 bidang yaitu tujuan individu,sosial
dan profesionnil. Pembagian tujuan-tujuan
pendidikan kepada 3 bagian menurut bidangnya,bahwa ia berusaha mencapai
ketiga macam tujuan itu bersama-sama yaitu ia turut memberi sumbangan dengan
usahanya untuk memperbaiki pribadi, memperbaiki masyarakat, dan memperbaiki
prpses pengajaran sendiri dengan segala segi proses, dan metode-metodenya.
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment