ADSENSE HERE!
Diriwayatkan oleh Muslim dari Abddullah bin Amr bahwa Rasulullah bersabda : "Dajjal akan keluar ditengah-tengah umatku. setelah Dajjal tinggal selama empat puluh hari atau empat puluh bulan atau empat puluh tahun, Allah lalu mengutus Isa bin Maryam yang menjelma seolah-olah Urwah bin Mas'ud . Setelah Isa tiada, manusia tinggal selama tujuh tahun dalam keadaan sangat damai. Kemudian Allah yang Mahamulia lagi Mahaagung meniupkan angin dingin dari arah utara. siapa saja yang hatinya masih ada rasa iman dan kebajikan seberat zarrah sekalipun tidak dibiarkan hidup di muka bumi oleh angin tersebut . Bahkan, kendatipun ia massuk ke dalam gunung tetap akan diburunya untuk dicabut nyawanya. Sehingga yang tinggal adalah orang-orang jahat yang liar dan ganas. Mereka tidak mengenal sesuaatu yang makruf dan tidak mengingkari sesuatu yang mungkar. Lalu datanglah setan kepada mereka dan berkata, 'Tidakkah kalian bersedia memenuhi ajakanku?' Mereka berbalik bertanya, 'Kamu mau menyuruh kami melakukan apa?' Ia menyuruh mereka menyembah menyembah berhala. Dan karena menjanjikan kesejahteraan hidup, merekapun menurut.
Kemudian ditiuplah sangkakala, dan siapapun yang mendengarnya pasti binasa. Yang pertama kali mendengarnya ialah orang yang tengah memperbaiki kolam tempat minum untanya, dan ia pun mati bersama seluruh manusia. Selanjutnya Allah menurunkan hujan gerimis yang daripadanya tumbuh jasad-jasad manusia.
"Kemudian ditiuplah sangkakala sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu putusannya masing-masing".(az Zumar : 68)
Kemudian dikatakan, 'wahai manusia, ayolah menhadap tuhan kalian'.
"Tahanlah mereka (di tempat pemberhentian) karena sesungguhnya mereka akaan ditanya". (ash Shaaffat: 24).
Kemudian dikatakan, 'Keluarkan rombongan neraka.' Ada yang bertanya,'Mulai masing-masing seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan.' Dan itulah hari yang membuat anak-anak menjadi beruban seketika, hari dimana betis tersingkap.
Diriwayatkan olej Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda , "Jarak antara dua tiupan sangkakala itu empat puluh." Para sahabat beratanya kepada Abu Hurairah, 'maksudnya empat puluh hari?' Ia menjawab,'Aku tidak mau berkomentar.' Mereka bertanya, 'Apa empat puluh bulan?', Ia menjawab 'Aku tidak mau berkomentar.' Mereka bertanya,'Apa empaat puluh tahun?' Ia menjawab, 'Aku tidak mau berkomentar.' Kemudian Allah menurunkan air dari langit dan merekapun tumbuh seperti tumbuhan sayur-mayur. Semua yang ada pada manusia akan rusak, kecuali satu tulang, yaitu tulang pangkal ekor yang pada hari kiamat nanti makhluk tersusun lagi darinya. Dalam satu riwayat disebutkan,"Tulang tersebut selamanya tidak bisa dimakan oleh tanah.".
Jawaban Abu Hurairah,"aku tidak mau berkomentar", mengandung dua arti. Pertama, Abu Hurairah sebenaarnya sudah tahu dari Nabi Saw, apa yang dimaksud dengan empat puluh tetapi ia sengaja tidak mau menerangkannya. Kedua, Abu Hurairah memang benaar-benar tidak tahu, karena ia tidak sempat menanyakannya kepada Nabi Saw makanya ia menjawab seperti itu. Yang diunggulkan adalah yang pertama. Jika Abu Hurairah tidak mau menjelaskannya, karena hal itu bukan termasuk ilmu yang harus disampaikan kepada manusia.
Diriwayatkan oleh Hannad ibnus-Sari dari Waki', dari Sufyan, dari Abdurrahman as Suda bahwa ia berkata,"Aku bertanya kepada Sa'id bin Jubair tentang ayat 64 surat Maryam , "Kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada dihadapan kita, apa-apa yang dibelakang kita, dan apa-apa yang ada di antara keduanya.' Ia tidak mau menjawab pertanyaanku. Tetapi, aku mendengar bahwa hal itu adalah sesuatu yang terjadi dia antara dua tiupan sangkakala.
Sumber : Imam Al Qurthubi dalam Rahasia Kematian, Alam Akhirat & Kiamat. 2010
Kemudian ditiuplah sangkakala, dan siapapun yang mendengarnya pasti binasa. Yang pertama kali mendengarnya ialah orang yang tengah memperbaiki kolam tempat minum untanya, dan ia pun mati bersama seluruh manusia. Selanjutnya Allah menurunkan hujan gerimis yang daripadanya tumbuh jasad-jasad manusia.
"Kemudian ditiuplah sangkakala sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu putusannya masing-masing".(az Zumar : 68)
Kemudian dikatakan, 'wahai manusia, ayolah menhadap tuhan kalian'.
"Tahanlah mereka (di tempat pemberhentian) karena sesungguhnya mereka akaan ditanya". (ash Shaaffat: 24).
Kemudian dikatakan, 'Keluarkan rombongan neraka.' Ada yang bertanya,'Mulai masing-masing seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan.' Dan itulah hari yang membuat anak-anak menjadi beruban seketika, hari dimana betis tersingkap.
Diriwayatkan olej Muslim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda , "Jarak antara dua tiupan sangkakala itu empat puluh." Para sahabat beratanya kepada Abu Hurairah, 'maksudnya empat puluh hari?' Ia menjawab,'Aku tidak mau berkomentar.' Mereka bertanya, 'Apa empat puluh bulan?', Ia menjawab 'Aku tidak mau berkomentar.' Mereka bertanya,'Apa empaat puluh tahun?' Ia menjawab, 'Aku tidak mau berkomentar.' Kemudian Allah menurunkan air dari langit dan merekapun tumbuh seperti tumbuhan sayur-mayur. Semua yang ada pada manusia akan rusak, kecuali satu tulang, yaitu tulang pangkal ekor yang pada hari kiamat nanti makhluk tersusun lagi darinya. Dalam satu riwayat disebutkan,"Tulang tersebut selamanya tidak bisa dimakan oleh tanah.".
Jawaban Abu Hurairah,"aku tidak mau berkomentar", mengandung dua arti. Pertama, Abu Hurairah sebenaarnya sudah tahu dari Nabi Saw, apa yang dimaksud dengan empat puluh tetapi ia sengaja tidak mau menerangkannya. Kedua, Abu Hurairah memang benaar-benar tidak tahu, karena ia tidak sempat menanyakannya kepada Nabi Saw makanya ia menjawab seperti itu. Yang diunggulkan adalah yang pertama. Jika Abu Hurairah tidak mau menjelaskannya, karena hal itu bukan termasuk ilmu yang harus disampaikan kepada manusia.
Diriwayatkan oleh Hannad ibnus-Sari dari Waki', dari Sufyan, dari Abdurrahman as Suda bahwa ia berkata,"Aku bertanya kepada Sa'id bin Jubair tentang ayat 64 surat Maryam , "Kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada dihadapan kita, apa-apa yang dibelakang kita, dan apa-apa yang ada di antara keduanya.' Ia tidak mau menjawab pertanyaanku. Tetapi, aku mendengar bahwa hal itu adalah sesuatu yang terjadi dia antara dua tiupan sangkakala.
Sumber : Imam Al Qurthubi dalam Rahasia Kematian, Alam Akhirat & Kiamat. 2010
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment