ADSENSE HERE!
KOMPLEKSITAS PEMBELAJARAN TEMATIK BERBASIS SAINTIFIK
Oleh Sahid Riza
A.
Pendahuluan
B.
Pengertian
Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran
yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu.[1] Pembelajaran tematik pada
dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa (Depdiknas,2006: 5).
Sedangkan, pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang “ditemukan”.[2]
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1) Berpusat pada siswa.
2) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,
hukum atau prinsip.
3) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam
merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa.
C.
Tujuan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuanembelajaran
dengan pendekatan saintifik adalah:
1) untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa.
2) untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematik.
3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
4) diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
5) untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis artikel ilmiah.
6) untuk mengembangkan karakter siswa. [4]
D.
Perencanaan
Pembelajaran Tematik
Dalam proses pembelajaran perencanaan sangat
menentukan keberhasilan pembelajaran. Di sinilah, seorang guru dituntut membuat
perencanaan yang sangat cermat. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh
guru ketika merumuskan perencanaan tematik di sekolah, diantaranya adalah :
1. Terlebih
dahulu, guru harus mengenal Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada kelas
dan semester yang sama dari setiap materi pelajaran.
2. Memilih
tema yang dapat memadukan kompetensi-kompetensi setiap kelas dan semester.
3. Membuat
matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema yang dipilih.
4. Membuat
pemetaan pembelajaran tematik.
5. Menyusun
silabus dan rencana pembelajaran berdasarkan matriks/jaringan topik
pembelajaran tematik.[5]
E.
Tahap
Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Tematik
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan
dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembuka/ awal/pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah
kegiatan pembuka kurang lebih satu jam pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan inti
3 jam pelajaran (3 x 35 menit) dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1 x 35
menit).
1. Kegiatan
pendahuluan/awal/pembukaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam pendahuluan
pembelajaran ini diantaranya untuk menciptakan kondisi-kondisi awal
pembelajaran yang kondusif, melaksanakan kegiatan apersepsi (apperception), dan
penilaian awal (pre-test).
Penciptaan kondisi awal pembelajaran dilakukan dengan
cara: mengecek/memeriksa kehadiran peserta didik (presence, attendance), menumbuhkan kesiapan peserta didik (rediness), menciptakan suasana belajar
yang demokratis, membangkitkan motivasi belajar peserta didik, dan
membangkitkan perhatian peserta didik.
2. Kegiatan
Inti
Kegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan
pembelajaran tematik yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar
peserta didik (learning experience).
Pengalaman belajar dapat terjadi melalui kegiatan tatap muka dan kegiatan non
tatap muka.
Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam
kegiatan inti pembelajaran tematik, diantaranya adalah :
a. Kegiatan
yang paling awal: Guru memberikan tujuan atau kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh peserta didik beserta garis besar materi yang akan disampaikan.
b. Alternatif
kegiatan belajar yang akan dialami peserta didik. Guru menyampaikan kepada
peserta didik kegiatan belajar yang harus ditempuh peserta didik dalam
mempelajari tema atau topik yang telah ditentukan.
Dalam membahas dan menyajikan materi/bahan ajar
terpadu harus diarahkan pada suatu proses perubahan tingkah laku peserta didik,
penyajian harus dilakukan secara terpadu melalui penghubungan konsep dibidang
kajian yang satu dengan konsep di bidang kajian yang lainnya. Guru harus
berupaya untuk menyajikan bahan ajar dengan strategi mengajar yang bervariasi,
yang mendorong peserta didik pada upaya penemuan pengetahuan baru, melalui
belajar yang klasikal, kelompok dan perorangan.
3. Kegiatan
penutup/akhir dan tindak lanjut
Kegiatan akhir dalam pembelajar terpadu tidak hanya
diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran, tetapi juga sebagai
kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut.
Secara umum kegiatan akhir dan tindak lanjut dalam pembelajaran terpadu di
antaranya :
a. Mengajak
peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
b. Melaksanakan
tindak lanjut pembelajaran dengan pemberian tugas atau latihan yang harus
dikerjakan dirumah, menjelaskan kembali bahan yang dianggap sulit oleh peserta
didik, membaca materi pelajaran tertentu, memberikan motivasi atau bimbingan
belajar.
c. Mengemukakan
topik yang akan dibahas pada pertwmuan selanjutnya.
d. Memberikan
evaluasi lisan atau tertulis.[6]
Contoh
jadwal pelaksanaan pembelajaran tematik adalah :
Kegiatan
|
Jenis
Kegiatan
|
Kegiatan
Pembuka
|
Waktu
berkumpul (anak menceritakan pengalaman, menyanyi, melakukan kegiatan fisik
sesuai dengan tema.
|
Kegiatan
Inti
|
F Pengembanga kemampuan menulis (kegiatan kelompok
besar).
F Pengembangan kemampuan berhitung (kegiatan kelompok
kecil atau berpasangan).
F Melakukan pengamatan sesuai dengan tema, misalnya
mengamati jenis kendaraan yang lewat pada tema transportasi, menggambar hewan
hasil pengamatan.
|
Kegiatan
Penutup
|
F Mendongeng
F Pesan-pesan moral
F Musik/menyanyi
|
F.
Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan Pembelajaran Tematik
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru
ketika menerapkan pembelajaran tematik dalam kegiatan pembelajaran. Diantaranya
adalah :
1. Guru
harus melakukan pembelajaran tematik sepanjang hari atau bebarapa hari.
2. Guru
juga bisa melakukan pembelajaran tematik selama setengah hari untuk beberapa
hari.
3. Guru
harus menggunakan pembelajaran tematik untuk satu atau dua mata pelajaran.
4. Setiap
pembelajaran, guru harus menjadi peserta didik sebagai subjek ,
5. Guru
juga bisa menggunakan pembelajaran tematik untuk kegiatan lanjutan.[7]
[1] Trianto,DESAIN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK
(Bagi Anak Usia Dini TK/RA&Anak Usia Kelas Awal SD/MI),(Jakarta:
Kencana, 2011) hlm.147
[2]
http://pengawasmadrasah.files.wordpress.com/2013/11/10-pendekatan-saintifik.pdf
hlm.1 diakses pada hari rabu, 2 april 2014 pukul 10:13
[3] Ibid
hlm.3
[4] Ibid
hlm.3
[5] Ibnu
Hajar, Panduan Lengkap Kurikulum Tematik
untuk SD/MI, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm. 83-86.
[6] Trianto,DESAIN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK
(Bagi Anak Usia Dini TK/RA&Anak Usia Kelas Awal SD/MI),(Jakarta:
Kencana, 2011) hlm. 216-219
[7] Op.cit
hlm. 98-99
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment