ADSENSE HERE!
LAPORAN
PRAKTEK BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK ANAK USIA MI
Disusun dan Diajukan Guna
Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Bimbingan
dan Konseling
Dosen Pengampu : Dr. Muskinul Fuad, M.Ag
6 PGMI A
Disusun Oleh
Alfam Atthamimy 1123305024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2014
Laporan ini terdiri atas beberapa bagian sesuai dengan kegiatan
yang dilakukan oleh penulis dan subjek, kegiatan-kegiatan tersebut meliputi,
Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Awal, Kegiatan Inti, dan Kegiatan Penutup dan
Lampiran.
A.
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan
ini merupakan kegiatan permulaan yang dilakukan oleh penulis dan subjek dalam
membangun hubungan atau pendekatan. Dalam kegiatan ini penulis masih hanya
sekedar berkenalan dan menanyakan kesediaan subjek dalam pelaksanaan tugas ini.
Selain pada subjek, penulis juga meminta izin dari orang tua subjek.
Bagian
ini melaporkan data diri subjek berdasarkan informasi yang didapat dari orang
tua subjek, subjek serta observasi penulis.
B.
Kegiatan
Awal
Kegiatan
awal merupakan kegiatan dimana penulis dan subjek melakukan interaksi yang
terbingkai dalam pertemuan-pertemuan. Kegiatan ini berisikan hasil-hasil sesi
wawancara dan kesimpulan sementara yang didapat pula dari instrumen-instrumen
pendukung. Disajikan pula solusi sementara dari penulis pada tiap-tiap
pertemuan.
Tiap-tiap
pertemuan juga didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai penulis agar topik
pembicaraan tidak melebar dan solusi sementara yang disajikan akan sesuai
dengan masalah yang dialami subjek berdasarkan hasil wawancara dan instrumen
pendukung.
C.
Kegiatan
Inti
Kegiatan
ini berisi pengerucutan atau pemfokusan masalah yang akan diselesaikan oleh
penulis dan subjek. Solusi yang ada juga difokuskan hanya pada masalah yang
akan diselesaikan.
Solusi
yang dipilih juga merupakan hasil pertimbangan matang dari penulis dan subjek,
baik dari segi kemampuan penulis dan subjek serta efek yang paling minimalis
terhadap subjek.
Pada
bagian inilah penulis harus mengambil peran sebagai konselor.
D.
Kegiatan
Penutup
Kegiatan
ini berisi tindakan-tindakan yang dilakukan berdasarkan masalah dan solusi yang
dipilih serta bagaimana hasil dari penerapan solusi tersebut menurut subjek.
Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Profil
Data
di bawah ini merupakan data fakta yang diperoleh dari orang tua subjek, subjek
dan merupakan hasil observasi penulis selama mengenal subjek di kesehariannya.
Nama
: Setiawan Yulianto Widodo (Dodo)
Umur
: 10 tahun 8 bulan
Kelas
: 5 MI
Prestasi akademik :
pernah mendapatkan ranking 2 dua kali berturut-turut di
kelas 3 (smt 1 & 2)
Prestasi
non akademik : Juara 2 sepakbola PORSENI SD/MI tk. Kecamatan,
Kecamatan Kaligondang,
Purbalingga tahun 2012
Hobi : Sepakbola
Merupakan
anak kedua dari dua bersaudara. Berasal dari keluarga mampu. Posturnya tinggi
untuk anak usia 10 tahun, kepalanya plontos, badannya kekar. Dari segi akademis
dapat dibilang rata-rata, dia pernah ranking 2 pada semester 1 dan 2 di kelas
3, tapi juga pernah ranking terakhir pada kelas 2 dan tidak ranking pada kelas
4. Tulisan tangannyapun rapi untuk ukuran anak laki-laki usia 10 tahun. Bahkan lebih
rapi dari tulisan tangan penulis sendiri. Dari non akademis dia pernah meraih
Juara 2 sepakbola PORSENI SD/MI tk.
Kecamatan, Kecamatan Kaligondang,
Purbalingga tahun 2012, dan sering diikut sertakan pada acara pesta siaga.
Suka bercanda dan mengejek. Kesehariannya menggunakan bahasa kromo
kepada orang yang lebih tua tapi ngoko kepada orang tuanya.
Hobinya main bola, kesehariannya suka bermain di sawah dan di
sungai. Biasanya memakai pakaian yang kumel, kucel saat bermain, tapi
seragam sekolahnya bagus dan selalu rapi penampilannya ketika memakai seragam
sekolah.
Rajin mengikuti jama’ah sholat Maghrib. Tapi jarang sekali terlihat
dirumah ketika sebelum maghrib, biasanya
masih mbolang mencari ikan atau burung disawah. Seringkali dimarahi oleh
ibunya karena suka bermain terus di sawah. Pernah terjadi kejadian ketika Dodo
di tarik-tarik untuk pulang dari sawah oleh ibunya karena sudah hampir maghrib
tapi dia masih bermain di sawah.
Wataknya keras, maunya menang sendiri, tapi sopan dan mudah
bergaul.
Kegiatan Awal
Hasil
Wawancara Pertemuan 1
Tujuan :1.
Mengetahui mata pelajaran yang disukai dan tidak disukai;
2. Mengetahui masalah belajar
Tempat : Rumah Penulis (Kembaran Wetan Rt 01/III, Kaligondang,
Purbalingga)
Hari,
tanggal : Selasa, 27 Mei 2014
Waktu : 08.42- 10.57 WIB
P = Penulis
D = Dodo
*sudah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia
D : anu mau ngapain sih mas?
P :
ini, mas lagi latihan jadi pak guru yang suka membantu siswa Do, jadi nanti kamu
mas tanya-tanya, tapi kamu jawabnya yang beneran, ok?
D : iya mas, demi Allah
P : hee ya ga’ perlu pakai demi
Allah-demi Allah segala
D : iya mas
P : Langsung ya Do?
D : iya mas
P : kamu kalau sekolah seneng Do?
D : seneng mas
P : senengnya kenapa Do?
D : ketemu teman-teman mas, terus
main-main
P : nah, kalau lagi diajar sama pak guru
bu guru gimana Do?seneng juga?
D : seneng mas, tapi kalau diajar pak Dadang
ga’ seneng mas
P : loh kalau diajar pak Dadang ga’
seneng Do? Kenapa si Do?
D : sukanya marah-marah mas, kalau bu
Rita sama pak Fudin lha seneng
P :
Ooh berarti, kalau diajar bu Rita sama pak Fudin seneng gara-gara ga’ galak ya
Do?bu Rita wali kelasmu Do?
D : iya mas, kalau di papan absen si
tulisan wali kelas bu Rita mas
P : hee..nah tapi kalau diajar pak Dadang,
paham ga’ Do?
D : paham mas
P :
ooh berarti masalahmu tuh pak Dadang galak y Do?eh, kamu ngerti maslah ga’?
D :
ngerti mas, iya mas
P :
pak Dadang ngajar apa si?
D :
bahasa Jawa mas
P :
ooh bahasa Jawa?kecil kan?ho no co ro ko hafal tulisane?
D :
iya mas, ho no co ro ko kadang-kadang lupa mas
P :
ok, jadi menurutmu belajar bahasa Jawa itu gampang ya?pak Dadang yang ngajar
juga mudengi tapi masalahnya pak Dadang-nya galak?betul ga’Do?
D :
betul mas, tek biji satus mas
P :
terus kalau bu Rita sama pak Fudin ngajarnya gimana?
D :
ya kaya gitu mas
P :
iya, maksud mas, galak juga apa bikin paham Do?
D :
paham mas
P :
gitu ya Do?mas boleh tau pelajaran di kelas 5 berapa Do?
D :
Matematika, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Indonesia, IPA, IPS, Quran
Hadis, Fiqh, bahasa Jawa, Akidah Akhlak, SBK, Penjaskes, PKn, SKI,
Kemuhammadiyahan
P :
loh banyak ya Do?mas malah lupa hee kamu paling seneng pelajaran apa Do?
D :
Penjaskes mas
P :
Penjaskes?terus ada lagi?
D :
bahasa Inggris mas, SBK tapi kalau nyanyi aku ga’ suka
P :
bahasa Inggris?waah jarang-jarang loh, beneran kamu suka?kenapa si?
D :
ga’ tau mas seneng aja
P :
yang ngajar siapa?bu Rita?
D :
iya mas
P :
Nah, berarti kamu pinter bahasa Inggris ya?how are you?coba jawabnya
gimana?
D :
i’m fine, and you.
P :
selamat pagi bahasa Inggrisnya apa?
D :
good morning mas
P :
tulisannya gimana Do?coba hurufnya disebutin
D :
good morning, mas? G - o - d - m - o - r – n – i – n – g
P :
o nya kurang 1 Do, G o o d..nilainya bagus-bagus berarti Do?
D :
tapi pernah dapat 50 mas
P :
50? Dapat 10, 20, 30, 40, 0 pernah Do?
D :
ga’ mas
P :
dapat 100 pernah?
D :
sering mas
P :
hebat nah, kalau SBK seneng kenapa Do?
D :
seneng mas, kalau SBK kan ‘nggambar mas terus bikin kerajinan tngan kaya
anyaman, guci juga pernah. Yang penting ga’ nyanyi
P :
kalau nggambar terus, nganyam terus bikin guci, dinilai berarti Do?kalau nyanyi
kenapa si?
D :
iya mas, malu mas
P :
kamu nilainya bagus?
D :
iya mas, kata pak Fudin gambarku bagus mas
P :
nah kalau Penjaskes senengnya kenapa?
D :
kalau penjaskes kan abis senam terus ke lapang mas, main bola
P :
kaya gitu ya Do?berarti kamu suka SBK, bahasa Inggris dan Penjaskes, karena
kamu bisa dan menyenangkan ya Do?
D :
iya mas
P :
Penjaskes ya dinilai Do?
D :
iya mas senamnya kan buat tes
P :
kamu bisa?
D :
bisa mas yang penting ada yang ditiru hee
P :
oh y ga’ apa-apa. Nah , kalau pelajaran yang kamu ga’ suka, pelajaran apa Do?
D :
bahasa Arab, matematika sama IPS mas
P :
loh kenapa ga’ suka bahasa Arab Do?yang ngajar siapa?
D :
bingung mas,pak Fudin mas
P :
bingung Do?pak Fudin galak apa gimana Do?
D :
pak Fudin biasa aja mas, tapi nyatanya, bahasa Arab susah mas
P :
kalau IPS ga’ sukanya kenapa Do?
D :
materinya banyak mas, harus di hafal
P :
kamu suka hafalan materi?
D :
ga’ mas
P :
loh kalau hafalan suratan?
D :
itu sih gampang mas anu kalau sudah hafal kan sama pak Fudin di
suruh dipakai pas sholat, mama juga nyuruh kaya gitu
P :
oiya, kalau matematika susah apa gimana Do?yang ngajar siapa?bu Rita?
D :
bingung mas, pak Dadang mas
P :
oh pak Dadang, bingungnya menurutmu di apanya Do?misalnya, rumus apa perkalian
apa pembagian apa apa Do?
D :
soal cerita mas mbingungi
P :
soal cerita, maksudnya Do?ooh soal yang panjang-panjang ya Do?misalnya bapak
membeli apel 2 kilo seharaga berapa terus ibu beli apale 3 kilo seharga berapa,
kaya gitu Do?
D :
iya mas.
P :
nah kalau pak Dadang, ngajar matematika, galak juga Do?
D :
iya mas, aku pernah nangis gara-gara maju tapi ga’ bisa ngerjain sama pak
Dadang di marahin
P :
loh, terus kamu sekarang kalau sama pak Dadang rasanya gimana Do?
D :
takut mas kalau lagi diajar
P :
tapi pas bahasa Jawa kan gampang ya Do?pernah dimarahin juga?
D :
ga’ mas
P :
oh, jadi kamu sekarang ga’ suka matem gara-gara pernah dimarahin pak Dadang?
D :
iya mas, tapi anu bingung juga
P :
hee..iya yang soal cerita itu kan?
D :
iya mas
P :
Ok Do, nah terakhir nih mandan susah Do, kamu kalau belajar yang paling mudah
itu caranya gimana Do?apa menulis, apa hafalan apa mendengarkan?
D :
ga’ tau mas
P :
nah, kamu paling cepat paham kalau belajarnya gimana?
D :
bingung mas
P :
aduh, mas mbingungi ya?kamu kalau cepat paham kalau diajar siapa?
D :
bu Rita mas
P :
bu Rita cara ngajarnya cerita apa gimana Do?
D :
iya mas, kadang nyanyi-nyanyi
P :
berarti kamu suka mendengarkan Do?apa kamu duduk paling depan?
D :
iya mas, tapi pindah-pindah
P :
kamu kalau nulis materi jadi lebih paham apa ga’ Do?
D :
iya mas
P :
tapi kalau hafalan susah Do?
D :
iya mas
P :
nah, sementara itu dulu ya Do, nanti jam 1 kita kaya gini lagi mau?
D :
iya mas
P :
ya udah mas mau ngetik dulu, kamu main-main dulu ya eh tapi kamu ngisi ini dulu
ya, mau?
D :
iya mas
P :
ini namanya blangko “Mana yang Aku Suka” nah, kamu cukup nyentang, nyentang tau
kan?di kotak ini, kalau kamu suka bahasa Inggris ya berarti kamu nyentang di
kolom suka ini ya.paham?
D :
iya mas
P :
Ok
Kesimpulan
Pertemuan 1
Berdasarkan wawancara dengan subjek, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut.
Subjek merasa senang berada di sekolah karena bertemu dan bermain
dengan teman-temannya.
Berdasarkan hasil wawancara, dan blangko “Mana yang Aku Suka”(lihat
lampiran 1) ada beberapa mata pelajaran yang disukai dan tidak disukai. Mapel
yang disukai antara lain bahasa Inggris karena dianggap mudah (bisa
mengerjakan), SBK dan Penjaskes karena menyenangkan. Mapel yang tidak disukai
antara lain matematika karena memiliki kendala pada butir soal cerita dan
faktor sikap guru, bahasa Arab karena membingungkan dan IPS karena terlalu
banyak materi yang dihafal.
Mata pelajaran lain yang disukai atau tidak disukai pada blangko
yang tidak disebutkan dalam sesi wawancara oleh subjek, sehingga penulis cukup
mengambil mata pelajaran yang disebutkan dalam sesi wawancara saja
Selain itu, sedikit diketahui pula cara belajar yang cocok bagi
subjek yaitu mendengarkan dan menulis. Tetapi subjek lemah dalam hafalan
materi.
Solusi
sementara
1.
Memberikan
penjelasan bahwa bahasa Arab juga sebenarnya mirip seperti bahasa Inggris dan
juga penting dalam menjalani kehidupan
2.
Memberikan
penjelasan bahwa guru yang galak sebenarnya ingin supaya kita bisa bukan karena
sedang memojokkan kita. Selain itu juga agar tidak terlalu diambil hati,
perilaku guru yang galak
3.
Kekurangan pada
hafalan dapat diatasi dengan memanfaatkan kelebihan subjek. Yaitu dengan cara mendengarkan
dan menulis materi, otomatis ketika menulis, sebenarnya kita juga sedang
menghafal.
Hasil
Wawancara Pertemuan 2
Tujuan :1.
Mengetahui kelebihan dan kekurangan akademis dan non
akademis;
2. Mengetahui perasaan subjek terhadap
kekurangan
Tempat : Rumah Penulis (Kembaran Wetan Rt 01/III, Kaligondang,
Purbalingga)
Hari,
tanggal : Selasa, 27 Mei 2014
Waktu : 13.07 – 15.55 WIB
P = Penulis
D = Dodo
*sudah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia
P : udah makan, Do?
D : udah mas,
P : blangkonya udah diisi?mana dibawa
ga’?
D : ini mas,
P : ok..nah sekarang langsung mas tanya
lagi ya?
D : iya mas
P :
tadi kan udah mas tanya-tanya ya Do, kamu pintar bahasa Inggris. Nah sekarang
mas mau tanya-tanya kamu bisa apa aja terus ga’ bisanya apa, gitu ya Do?
D :
iya mas
P :
nah gini Do, menurut kamu,kamu itu ahli dibidang apa saja?itu kamu pinter itu
kalau ngapain gitu do, kan bahasa inggris kamu bisa, nggambar jago, sepakbola
juga kan lebih pinter dari teman-teman gitu Do
D :
berarti aku bisanya ngapain yang lebih pinter dari teman-temanku mas?
P :
nah pinter. iya kaya gitu Do, coba ceritain ke mas
D :
bingung mas,
P :
oh, kalau kita ngisi tabel ini aja ya Do,
----------------
P :
nah kamu udah ngisi ini do, kamu tadi ngisinya lemah di bidang pelajaran agama,
menghafal, matematika, musik, terus ngisi lebihnya di bidang menulis, olahraga,
menggambar, membaca. Iya kan?tulisan tanganmu bagus loh, rapi.
D :
iya mas,
P :
sekarang, kamu kan lemah di bidang agama Do, kamu ngarasanya biasa aja, apa
nyesel gitu Do?
D :
nyesel mas, penginnya bisa mas. Malu mas
P :
malu Do?malunya kenapa do?
D :
iya ga’ bisa si mas.
P :
kalau musik Do?
D :
malu mas kalau nyanyi
P :
musik kan ga’ cuma nyanyi Do. gitar, dram
D :
ga’ mas gag suka aku, kalau nyanyi bareng-bareng di kelas sama bu guru lah ga’
malu
P :
ok, nah sekarang, kalau menghafal juga kelemahanmu ya Do, kamu ngrasanya gimana
Do?
D :
jengkel mas, kesuh kalau ga’ bisa hafal kan berarti ga’ bisa ngerjain
soal
P :
nah, kalau seperti itu, kamu mau bisa belajar agama, bisa nyanyi dan bisa hafal
Do?
D :
mau mas,
P :
nah, mamamu pernah marah-marah gara-gara kelemahanmu tadi Do?
D :
iya mas sering
P :
nah berarti nanti kalau kita sudah nemuin caranya biar kamu bisa agama, bisa
hafal, kamu ga’ akan dimarahin mama lagi y Do
Kesimpulan Pertemuan
2
Pada pertemuan kedua, diperoleh
kelebihan dan kelemahan subjek pada bidang apa saja, yaitu. lemah di bidang
pelajaran agama, menghafal, matematika, musik, dan kelebihannya di bidang
menulis, olahraga, menggambar, membaca.
Jika melihat dari kelemahan pada
bidang pelajaran agama, matematika pada soal cerita, maka ada kaitannya dengan
kelemahan kemampuan membacanya. Perlu ditekankan pada kemampuan menghafal.
Diperoleh pula bagaimana perasaan
subjek tentang kelemahan subjek. Keinginan subjek agar bisa mengatasi
kelemahannya juga terlihat antusias.
Solusi
sementara
1.
Kelemahannya
dapat diatasi dengan proses belajar yang sesuai dengannya.
2.
Keunggulannya
dapat disalurkan sesuai bidangnya
3.
Kemampuannya
menulis juga dapat mengatasi kekurangannya dalam menghafal.
Hasil
Wawancara Pertemuan 3
Tujuan :1. Mengetahui masalah yang
dirasakan;
Tempat : Rumah Penulis (Kembaran Wetan Rt 01/III, Kaligondang,
Purbalingga)
Hari,
tanggal : Selasa, 29 Mei 2014
Waktu : 08.10 – 12.03 WIB
P = Penulis
D = Dodo
*sudah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia
P :
kemarinkan kita udah dapet kekurangan dan kelebihanmu ya Do, hari ini niatnya
mas mau tau masalah-masalah kamu Do, pokoknya kamu buka-bukaan lah do hee
D :
tapi bingung mas
P :
tenang aja Do, nah menurutmu kekuranganmu itu kemarin sebuah masalah bukan Do?
D :
iya mas
P :
kenapa Do?
D :
soalnya di rasa-rasa ga’ enak mas, dimarahin mama, dimarahin pak guru.
P :
ooh gitu Do, nah kalau menurut mas ksmu itu harus mengatasi kelemahan
menghafalmu deh
D :
apa gitu ya mas?
P :
iya Do, mas mikirnya kita harus cari cara biar kamu bisa meningkatkan kemampuan
menghafalmu
Kegiatan Inti
Tahap ini, penulis dan subjek telah memfokuskan masalah utama yang
akan diperbaiki. Masalah utama yang akan coba diperbaiki adalah lemahnya
kemampuan menghafal. Karena berdasarkan pada temuan-temuan sejak pertemuan
pertama, kelemahan yang terjadi pada subjek bermuara kepada kemampuan
menghafal. Masalah lain yang terungkap seperti galaknya guru atau kurang
menyenangkannya cara mengajar guru, dianggap terlalu sulit untuk mancari solusi
yang realistis dan dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat.
Solusi yang disajikan oleh peneliti (instrumen 3 pada lampiran)
juga telah dipilih oleh subjek dengan bimbingan dan arahan dari peneliti. Solusi-solusi
yang disajikan dalam instrumen 3 merupakan solusi yang dianggap realistis dan
dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Solusi tersebut juga telah
diseleksi dari segi kemampuan penulis dan subjek serta efek yang akan
ditimbulkan.
Masalah yang diambil adalah kelemahan kemampuan menghafal,
sedangkan solusi yang dipilih yang pertama adalah memanfaatkan kemampuan mendengar
dan menulis subjek. Sistematika dari solusi ini dapat diilustrasikan secara
naratif sebagai berikut:
Jika seseorang
dengan kemampuan mendengar baik dan diimbangi dengan kemampuan menulisnyapun
baik, ia dapat memulai dengan mendengarkan informasi yang ia peroleh kemudian
ditulis sebagai catatan. Disadari atau tidak, dalam kegiatan pencatatan itu,
sebenarnya kita juga sedang menghafal.
Ilustrasi diatas merupakan pengalaman dari penulis sendiri, karena
cara tersebut berhasil bagi penulis, maka penulis mencoba menerapkan solusi
tersebut pada subjek.
Setelah masalah utama, masalah berikutnya adalah pada lemahnya
analisis subjek terhadap butir soal cerita pada mata pelajaran matematika.
Walaupun subjek memilih membaca pada kelebihannya (lihat instrumen 2), akan
tetapi sepertinya subjek lemah dalam menganalisis soal tersebut dengan baik,
maka solusi yang dipilih oleh subjek dari arahan penulis adalah “mengerjakan
lebih banyak latihan soal” karena pembiasaan perlu terhadap soal-soal semacam
itu.
Kegiatan Penutup
Pada kegiatan ini, penulis dan subjek telah memperoleh fokus data
baik dari masalah yang akan diperbaiki dan solusi yang telah dipilih. Yaitu
sebagai berikut.
Masalah yang dipilih
1.
Rendahnya
kemampuan menghafal
2.
Soal
cerita mapel Matematika
Solusi yang dipilih
1.
Melakukan
belajar kelompok bersama teman- teman kelas
2.
Menulis
bahan hafalan
3.
Mengerjakan
lebih banyak latihan soal
Solusi diatas diuji cobakan sebagai tindakan kongkrit oleh subjek.
kemudian subjek memberikan hasilnya kepada penulis melalui instrumen 4 (lihat
lampiran 4) pada 8 Juni 2014. Dari instrumen tersebut, didapat sebuah hasil
yang disampaikan oleh subjek, yaitu bahwa solusi nomor 1 dan 3 menjadi solusi
yang menurut subjek berhasil memperbaiki kemampuannya dalam mengerjakan soal
cerita mata pelajaran matematika, sedangkan solusi 2 masih belum berhasil
memperbaiki masalah nomor 1. Hal ini dapat terjadi mengingat jika benar subjek
merupakan tipe dangan gaya belajar mendengar dan menulis, bukan tipe menghafal.
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment