ADSENSE HERE!
PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
Oleh Ahmad Arifin Zain
A.
Pendahuluan
Media
pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan
penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan
bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana
mengoptimalkan media sebagai sumber belajar agar dapat mengefektifkan pencapaian
tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Setelah
pertemuan yang lalu kita telah belajar mengenai macam-macam media pembelajaran,
pada makalah ini akan dibahas mengenai pemanfaatan media media tersebut.
Diantaranya adalah media berbasis audio, media
berbasis audio visual, media berbasis komputer, multimedia berbasis
komputer dan interaktif video, serta media berbasis internet.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana menggunakan media sebagai sumber belajar ?
2.
Bagaimana pemanfaatan media dalam pembelajaran ?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui bagaimana pemanfaatan media dalam pembelajaran.
2.
Untuk mempermudah bagi guru/pendidik dimana menyampaikan informasi
materi kepada anak didik.
3.
Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima
serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.
4.
Untuk dapat
mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam
tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
D.
Media Sebagai Sumber Belajar
Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai
untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Sumber belajar adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau
asal untuk belajar seseorang. Media sebagai sumber belajar ikut membantu
guru memeperkaya wawasan anak didik.
Aneka macam bentuk dan jenis media yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu
pengetahuan bagi anak didik.
Di sekolah-sekolah kini, terutama di kota-kota besar, teknologi
dalam berbagai bentuk dan jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan.
Tekhnologi, yang disepakati sebagai media itu, tidak hanya sebagai alat bantu,
tetapi juga sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar.[1]
Guru yang pandai adalah guru yang bisa membuat media sebagai sumber
belajar dan sebagai alat penyalur informasi dari bahan yang disampaikan kepada
anak didik dalam proses belajar mengajar. Maka guru harus mengetahui bagaimana
caranya memanfaatkan macam-macam media yang ada supaya materi pelajaran yang
diberikan oleh guru dapat dicerna baik oleh anak didik.
E.
Pola Pemanfaatan Media Pembelajaran
Ada beberapa pola pemanfaatan media
pembelajaran. Berikut ini ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran yang
dapat dilakukan.
1.
Pemanfaatan Media Didalam Situasi Kelas (classroom
setting)
Dalam tatanan ini, media pembelajaran dimanfaakan untuk menunjang tujuan
pembelajar tertentu. Pemanfaatannya pun dipaduka dengan proses belajar mengajar
dalam situasi kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan
dicapai, materi pembelajara yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta
strategi belajar mengajar yag sesuai untuk mencapai tujuan itu.
2.
Pemanfaatan Media Diluar Situasi Kelas.
Pemanfaatan media pembelajaran diluar situasi kelas dapat
dibagi menjadi dua kelompok utama:
a.
Pemanfaatan secara bebas.
Pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi. Pemanfaatan
media ini disesuaikan dengan menurut kekebutuhan perorangan masing-masing.
Contoh
:
Ditoko
banyak dijual kaset pelajaran bahasa inggris untuk melengkapi buku-buku
pelajaran Bahasa Inggris tententu. Orang yang merasa memerlukan program
itu dapat membelinya secara bebas. Menggunakannya pun secara bebas
juga. Artinya, kaset itu dapat digunakan kapan saja, dimana saja, dan untuk
keperluan apa saja. Semuanya tergantung kepada pemilik kaset itu sediri. Tidak
ada orang yang ikut mengaturnya. Hasil yang dicapai pun tertgantung pada orang
itu sendiri secara perorangan.[2]
b.
Pemanfaatan media secara terkontrol
Pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa
media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara
sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
c.
Pemanfaatan Media Secara Perorangan, Kelompok atau Masal.
1)
Pemanfaatan Media Secara Perorangan artrinya media itu
hanya digunakan oleh perorangan saja. Media seperti ini biasanya dilengkapi
dengan petujuk pemanfaatan yang jelas sehingga orang dapat memanfaatkandengan
mandiri.
2)
Pemanfaatan Media Secara Kelompok. Artinya media ini
dapat dimanfaatkan secara kelompok kecil atau besar.
PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN Media
yang dirancang untuk kelompok ini biasaya dilengkapi dengan petunjuk, buku
petunjuk ini biasanya ditunjukan kepada ketua kelompok atau tutor.
3)
Pemanfaatan Media Secara Massal. Artinya media ini dapat
digunakan untukorang yang jumlahnya puluhan, ratusan, hingga ribuan yang dapat
menggunakan media itu bersama-sama. [3]
F. Strategi Pemanfaatan
1. Persiapan Sebelum Menggunakan Media.
Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan
baik, kita perlu membuat persiapan yang baik juga. Pertama-tama pelajari buku
petunjuk yang telah disediakan. Kemudian kita mengikuti petunjuk-petunjuk itu.
apabila pada petunjuk kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain
yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, seyogyanya hal tersebut dilakukan.
Hal tersebut akan memudahkan kita dalam belajar dengan media itu.
2. Kegiatan Selama Menggunakan Media.
Yang perlu dijaga selama kita menggunakan
media adalah suasana ketenangan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu
perhatiaan dan konsentrasi harus dihindarkan kalau mungkin, ruangan jangan
digelapkan sama sekali. Hal itu supaya kita masih dapat menulis jika menjumpai
hal-hal penting yangprlu diingat. Kita juga dapat menulis pernyataan jika ada
bagian yang sulit atau tidak jelas.
3. Kegiatan Tidak Lanjut.
Maksud dari kegiatan tindak lanjut adalah
untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai.selain itu, untuk memantapkan
pemahaman terhadap materi instruksional yang telah disampaikan melalui media
bersangkutan.[4]
G.
Pemanfaatan Media Dalam
Pembelajaran
1.
Media Berbasis Visual
Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh
kualitas dan efektifitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini dapat
dicapai dengan mengatur dan mengorganiasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya
dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar evaluasi objek, konsep,
informasi, atau situasi.
Jika mengamati bahan-bahan grafis, gambar, dan lain-lain yang ada
di sekitar kita, kita akan menemukan gagasan untuk merancang bahan visual yang
menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan.
Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip,
antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan.
a.
Kesederhanaan. Kesederhanaan itu mengacu pada jumlah elemen yang
terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan
siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu.
b.
Keterpaduan. Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat
diantara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara
bersam-sama.
c.
Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin,
seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu
unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa.
d.
Keseimbangan. Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati
ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak
seluruhnya simetris. Keseimbangan yang keseluruhannya simetris disebut
keseimbangan formal.
2.
Media Berbasis Audio Visual
Media audio dan audio visual merupakan bentuk media pembelajaran
yang murah dan terjangkau. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi siswa.
Berikut jenis-jenis media berbasis audio visual.
Penggunaan media audio sangat mendukung sistem pembelajaran tuntas.
Meskipun tidak ada prosedur baku tentang penggunaan bahan-bahan audio,
sebaiknya materi audio itu disajikan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
a.
Mempersiapkan diri. Yaitu
guru harus menyiapkan diri sebelum penyajian materi. Salah satu cara
mempersiapan diri adalah dengan memeriksa dan mencobakan materi itu.
b.
Membangkitkan kesiapan siswa. Siswa dituntun agar memiliki kesiapan
untuk mendengar, misalnya dengan memberikan komentar awal dan pertanyaan-pertanyaan.
c.
Mendengarkan materi audio. Guru harus menuntun siswa untuk
menjalani pengalaman mendengar dengan waktu yang tepat atau dengan sedikit
penundaan antara pengantar dan mulainya proses mendengar.
d.
Diskusi (pembahasan) materi program audio. Sebaiknya setelah
selesai mendengar program itu, diskusi dimulai dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
e.
Menindaklanjuti program. Guru harus memotivasi siwa untuk
mempelajari lebih banyak tentang pelajaran itu.
3.
Kombinasi Slide dan Suara
Gabungan Slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem
multimedia yang paling mudah diproduksi. Media pembelajaran gabungan slide dan
tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk berbagai tujuan
pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau mendorong
lahirnya respons emosional.
Keefektifan penyajian pelajaran melalui multimedia seperti ini
memerlukan perhatian khusus kepada faktor-faktor sebagai berikut :
a.
Sajikan konsep-konsep satu per Satu
b.
Gunakan bidang penayangan dilayar untuk tujuan-tujuan tertentu
untuk menyampaikan pesan materi pelajaran.
c.
Susunlah unsur-unsur gambar itu dan aturlah hubungan atara
unsur-unsur itu, dengan pertimbangan bahwa pesan utama diletakan ditengah
tengah layar dan informasi lainnya pada sisi-sisinya.
d.
Pilihlah slide yang berkualitas.
e.
Pilihlah musik yang dapat menyentuh perasaan untuk penyajian,
tetapi perhatikan jangan sampai musik mengatasi narasi.
f.
Gunakan efek suara asli untuk memberikan bayangan realism dalam
penyajian.
g.
Jangan terlalu banyak narasi.
h.
Dalam beberapa hal, penggunaan lebih dari satu suara dalam narasi
akan membuat penyajian lebih dinamis.[5]
4.
Media Berbasis Komputer
Disamping digunakan untuk keperluan administrasi dan pengembangan
usaha pada perusahaan besar dan kecil, komputer pun mendapat tempat di
sekolah-sekolah. Misalnya untuk mencari berapa jumlah kata dalam Al-Quran dan
pada surat dan ayat berapa serta apa bunyi ayatnya tidak perlu lagi membuka fathurrohman
atau almu’jam al-mufahras.
Berikut
pemanfaatan media berbasis komputer :
a.
Tutorial
Program pembelajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru
sistem tutor yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi atau pesan
berupa suatu konsep disajikan dilayar computer dengan teks, gambar, atau
grafik.
b.
Drills and Practice (Latihan)
Latihan untuk mempermahir keterampilan atau memperkuat penguasaan
konsep dapat dilakukan dengan modus drills and practice. Komputer
menyiapkan serangkaian soal atau pertanyaan yang serupa dengan yang biasa
ditemukan dalam buku/lembarn kerja workbook.
c.
Simulasi
Program simulasi dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai
proses dinamis yang terjadi di dunia nyata.
d.
Permainan Instruksional
Program permainan yang dirancang dengan baik dapat memotivasi siswa
dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Permainan instruksional yang
berhasil menggabungkan aksi-aksi permainan video dan keterampilan penggunaan
papan ketik pada komputer.
5.
Multimedia Berbasis Komputer dan Interaktif video
Multimedia secara sederhana ia di artikan sebagai lebih dari satu
media. Ia bisa berupa grafik, animasi, suara, dan video. Pada bagian ini
perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali
komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu. Dengan demikian,
arti multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam kombinasi
grafik, teks, suara, video, dan animasi. Penggabungan ini merupakan satu
kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan atau isi
pelajaran.
Informasi yang disajikan melalui multimedia ini berbentuk dokumen
yang hidup, dapat dilihat dilayar moitor atau ketika diproyeksilkan ke layar
lebar melalui overhead projector, dan dapat didengar suaranya, dilihat
gerakannya. Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang
menyenangkan, menarik,mudah dimengerti, dan jelas. Informasi akan mudah
dimengerti karena sebanyak mugkin indera, terutama telinga dan mata, digunakan
untuk menyerap informasi itu.
6.
Media Berbasis Internet
Penggunaan internet dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah E-Learning
atau bisa diartikan dengan pembelajaran secara elektronik. E-Learning juga
dikenal dengan istilah Distance Learning atau pembelajaran jarak jauh,
dikatakan demikian karena konsep E-Learning ini sudah banyak diterapkan
pada kalangan pelajar atau mahasiswa.
Implementasi internet pada dunia pendidikan juga mempermudah
kegiatan perkuliahan. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan
interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana video conference.
Sarana video conference dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan
dengan dress code apa saja.
Jadi pembelajaran dengan menggunakan internet bisa dilakukan dimana
saja dengan menggunakan komputer, laptop, dan sebagainya asalkan sambungan
internet tersebut masih ada dan dapat berfungsi dengan baik.[6]
H.
Kesimpulan
Setelah mempelajari materi ini kita dapat mengetahui bagaimana
memaksimalkan media media yang ada khusunya media yang berbasis visual, audio
visual, berbasis komputer, berbasis komputer dan interaktif video, dan berbasis
internet sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru dalam proses belajar
mengajar.
Walaupun ada sebagian media yang masih dianggap mahal, dalam
beberapa tahun mendatang semoga biaya itu akan semakin rendah dan dapat
terjangkau sehingga dapat digunakan secara meluas diberbagai sekolah.
Guru harus selalu memutar otak agar bisa membuat media sebagai
sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang disampaikan
kepada anak didik dalam proses belajar mengajar.
Demikianlah uraian yang dapat kita sampaikan dalam pertemuan ini.
Semoga membawa berkah. Atas kekurangan yang kami miiki kami mohon kritik dan
saran yang dapat membangun untuk kemajuan yang lebih baik lagi.
PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
DAFTAR PUSTAKA
Bahri,
Syaiful Djamarah, dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran.
Jakarta : Rajawali Pers
Sadiman, Arief S, dkk. 2009. Media
Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
http://ranimohune.wordpress.com/2012/05/30/makalah-media- pembelajaran-pemanfaatan-program-media-28/
[2] http://ranimohune.wordpress.com/2012/05/30/makalah-media-pembelajaran-pemanfaatan-program-media-28/ diakses
pada sabtu, 7 Desember 2013 pukul 08.50
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment