Blog Rujak : Kumpulan Makalah Online Lengkap

Kumpulan Makalah, Artikel dan Tips Lengkap

PENDIDIKAN ISLAM DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

ADSENSE HERE!
PENDIDIKAN ISLAM DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
oleh Deny Ristiani
A.      Pendahuluan
Teknologi saat ini sudah memasuki wilayah kehidupan fisik manusia secara luas, dan karenanya hampir tidak ada lagi aktivitas manusia yang tidak bergantung pada teknologi. Rumah yang ditempati manusia dengan desain arsitekturnya yang kokoh dan indah, listrik yang digunakan untuk berbagai aktivitas manusia, mobil, motor, pesawat tebang dan berbagai transportasi lainnya merupakan hasil dari produk teknologi rancangan manusia.Dengan demikian, manusia mendapatkan banyak keuntungan melalui teknologi.
Islam, agama yang sesuai dengan fitrah manusia, Islam juga mengajarkan bahwa dengan bantuan sains dan teknologi seseorang dapat menyelesaikan dan memecahkan masalah keduniaan dan akhirat. Tetapi banyak yang menganggap sains dan agama memiliki cara yang berbeda baik dari pendekatan, pengalaman, dan perbedaan-perbedaan yang menjadikan hal itu sebagai sumber perdebatan.Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pendidikan islam dan perkembangan teknologi.
B.       Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan diartikan sebagai latihan mental, moral dan fisik yang bisa menghasilkan manusia berbudaya tinggi maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab.Usaha kependidikan bagi manusia menyerupai makanan yang berfungsi memberi vitamin bagi pertumbuhan manusia.
Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal. Dan karena ajaran islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. [1]
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam adalah suatu sistem kependikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun ukhrawi.

C.      Pengertian Sains dan Teknologi
Sains atau Science (dalam bahasa Inggris) secara harfiah adalah pengetahuan yang telah memenuhi syara dan rukun ilmiah, yakni selain memiliki kejelasan tujuan, objek dan metodologinya, juga terdapat tokoh yang mengembangkannya serta dibutuhkan oleh masyarakat.
Sains secara istilah pada hakikatnya adalah teorisasi tehadap fenomena alam jagad raya, khususnya fenomena alam yang bersifat fisik kebendaan yang dapat dikuantitatifkan. Singkatnya sains adalah ilmu pengetahuan ilmiah tentang alam jagad raya yang bersifat fisik, seperti matematika, fisika, biologi astronomi, kedokteran, dan sebagainya.[2]
Sedangkan secara etimologi, istilah “teknologi” dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Inggris; “technology’. Menurut leksikon,  dikutip dalam bukunya Abdurrahman technology berarti: “1. Scientific study and use of mechanical arts and applied sciences, eg. Engineering. 2. Application of this to practical tasks in industry, ect: recent advances in medical technology, technology of computers.” [3]
Dari definisi Leksikon, dapat diambil beberapa pemahaman. Teknologi adalah “sciencetific study” yang berarti kajian, telaah, penelitian yang sistematis, ilmiah. Dengan kata lain tekhnologi adalah “ilmu” dalam pengertian yang sangat luas. Kedua, teknologi adalah “mechanical arts”; alat-alat bermesin. Ketiga, teknologi berarti “applied science”; ilmu-ilmu terapan atau ilmu-ilmu praktis. Keempat, teknologi berarti “application of this to practical task”; aplikasi dari ilmu dan alat-alat untuk kepentingan atau pekerjaan harian. Dengan demikian teknologi bukanlah sekdar alat-alat bermesin. Lebih dari itu, teknologi adalah ilmu dan bagaimana alat-alat serta ilmu tersebut diaplikasikan.
Pengertian leksikal tersebut tidak jauh berbeda dengan pemaknaan teknologi yang dikemukakan Armahedi Mahzar dalam Ahmad Y. Hassan dan Donald R. Hill. Armahedi Mahzar dikutip dari bukunya Abdurrahman Mas’ud mejelaskan bahwa teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia.
Definisi tersebut mengisyratkan beberapa hal penting. Pertama, teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains. Kedua, teknologi bersumber atau berkaitan erat dengan alam semesta. Ketiga, tujuan , penciptaan dan penerapan teknologi adalah untuk kenyamanan manusia. Dengan demikian, teknologi tidak dapat dipisahkan dari alam dan manusia.[4]
D.      Pandangan Islam tentang Sains dan Tekhnologi Pendidikan
Sejak awal kelahirannya, Islam baik secara normatif, filosofis, maupun aplikatif pragmatis telah memberikan perhatian yang besar terhadap pentingnya sains dan teknologi. Ayat yang pertama kali turun, yaitu ayat 1-5 Surat Al-Alaq (96) antara lain berisi perintah membaca dan menulis dalam arti yang seluas-luasnya. Kata “membaca” yang diulang sebanyak dua kali (ayat 1 dan 3) sebagaimana dikemukakan A. Baiquni, bukan hanya berarti membaca rangkaian huruf menjadi kata-kata, atau rangkaian kata-kata, atau rangkaian kata-kata menjadi kalimat sebagaimana yang umumnya dipahami orang kebanyakan, melainkan juga berarti meneliti, mengobservasi, menelaah, mengklasifikasi, membandingkan, menyimpulkan, dan memverifiksi. Semua kegiatan yang terdapat dalam arti membaca ini merupakan kegiatan dalam rangka menghasilkan sains dan tekhnologi.[5]
Demikian pula kata menulis (al-qalam) sebagaimana yang terdapat pada ayat 4 surat Al-alaq tersebut, tidak hanya berarti menulis sebagaimana yang umumnya dipahami, yakni menulis huruf-huruf, kata-kata  atau kalimat, melainkan juga berarti membuat rekaman, foto, gambar, menggambar, menyimpannya dalam disket, VCD dan lain sebagainya. Semua kegiatan ini amat erat kaitannya dengan kerja sains dan tekhnologi.
Selanjutnya Islam mengajarkan bahwa dengan bantuan sains dan teknologi seseorang akan dapat menyelesaikan dan memecahkan masalah keduniaan dan akhirat. Karenanya setiap pekerjaan dalam Islam harus berbasis sains dan teknologi. Pekerjaan dalam Islam harus memanfaatkan dan motivasi yang tulus karena panggilan Tuhan. Namun, dalam mengerjakan pekerjaan tersebut harus memanfaatkan sains dan tekhnologi.
Selanjutnya, H.M. Quraisy Shihab, pakar Tafsir Al-Qur’an di Indonesia, dalam hasil penelitiannya menyatakan, Al-Qur’an menggunakan kata ‘Ilmu dalam berbagai bentuk dan artinya sebanyak 854 kali, dengan arti antara lain sebagai “proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan (QS Al-Baqarah [2]: 31-32). Pembicaraan tentang ilmu mengantarkan kita kepada pembicaraan tentang sumber-sumber ilmu di samping klasifikasi dan ragam disiplinnya.
Namun demikian, H.M. Quraish Shihab dalam bukunya Abbudin Nata mengingatkan bahwa membahas hubungan antara Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dengan melihat, misalnya adakah teori yang relativitas atau  konsep tentang angkasa luar; atau adakah ilmu komputer tercantum dalam Al-Qur’an; tetapi yang lebih utama adalah jiwa ayat-ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau sebaliknya, serta adakah ayat Al-Quran yang bertentangan dengan penemuan ilmiah yang telah mapan? Dengan kata lain, meletakkannya pada sisi “social psychology” bukan pada sisi “history of scientific progress” (sejarah perkembangan ilmu pengetahuan).
Secara historis umat Islam selain sangat berjasa dalam menyelamatkan ilmu pengetahuan dari kepunahan sebagai akibat dari pertentangan politik dan ideologis, juga memberikan sumbangan yang besar terhadap bidang ilmu pengetahuan. Hal tersebut menunjukan bahwa Islam sangat mendorong pengembangan ilmu juga menggunakannya untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.[6]
E.       Peran  Pendidikan Islam Terhadap Perkembangan Teknologi
Pendidikan Islam berperan terhadap perkembangan teknologi, yaitu sebagai berikut :
1.      Aqidah Islam Sebagai Dasar Iptek
Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aqidah Islam harus dijadikan basis segala konsep dan aplikasi iptek. Inilah paradigma Islam sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah Saw. Namun di sini perlu dipahami dengan seksama, bahwa ketika Aqidah Islam dijadikan landasan iptek, bukan berarti konsep-konsep iptek harus bersumber dari al-Qur`an dan al-Hadits, tapi maksudnya adalah konsep iptek harus distandarisasi benar salahnya dengan tolok ukur al-Qur`an dan al-Hadits dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya.
2.      Syariah Islam Standar Pemanfaatan Sains dan Teknologi
Peran kedua Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.
Keharusan tolok ukur syariah ini didasarkan pada banyak ayat dan juga hadits yang mewajibkan umat Islam menyesuaikan perbuatannya (termasuk menggunakan iptek) dengan ketentuan hukum Allah dan Rasul-Nya.
Tetapi banyak orang barat yang mengaplikasikan iptek secara tidak bermoral, tidak berperikemanusiaan, dan bertentangan dengan nilai agama. Misalnya menggunakan bom atom untuk membunuh ratusan ribu manusia tak berdosa, memanfaatkan bayi tabung tanpa melihat moralitas (misalnya meletakkan embrio pada ibu pengganti), mengkloning manusia (berarti manusia bereproduksi secara a-seksual, bukan seksual), mengekploitasi alam secara serakah walaupun menimbulkan pencemaran yang berbahaya, dan seterusnya. Karena itu, sudah saatnya standar manfaat yang salah itu dikoreksi dan diganti dengan standar yang benar. Yaitu standar yang bersumber dari pemilik segala ilmu yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, yang amat mengetahui mana yang secara hakiki bermanfaat bagi manusia, dan mana yang secara hakiki berbahaya bagi manusia. Standar itu adalah segala perintah dan larangan Allah SWT yang bentuknya secara praktis dan konkret adalah syariah Islam.[7]
F.       Manfaat Teknologi dalam Pendidikan Islam
Perkembangan teknologi yang sangat maju harus direspon dengan sikap positif. Sikap positif terhadap teknologi dapat ditanamkan melalui pendidikan, misal pendidikan agama. Sikap tersebut dapat dikembangkan melalui strategi, pemanfaatan dan sikap terbuka.
Teknologi bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dalam pendidikan agama. Misalnya, menggunakan televisi dan video untuk mengajarklan shalat. Cara ini jauh lebih menarik dan efektif dibandingkan dengan cara konvensional yang selama ini berkembang.
Penggunaan lainnya adalah penggunaan kompas untuk menentukan arah kiblat. Yang tidak kalah menariknya adalah pembelajaran Al-Qur’an dengan CD-room. Teknologi ini dapat mencari, mengelompokkan dan menghitung ayat-ayat dengan cepat dan tepat.
Pemanfaatan teknologi canggih tersebut memiliki dua keuntungan:
1)      Pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif dan efisien.
2)      Siswa memiliki sikap positif terhadap teknologi karena membuktikan dan mempraktekkan sendiri manfaat dan penggunaannya.
Dalam konteks ini guru dituntut untuk memiliki pemahaman ilmu yang komprehensif dan wawasan teknologi yang luas. Mereka perlu mengikuti perkembangan teknologi. Dengan cara ini, pembelajaran dapat dilaksanakan dengan rasional dan modern.[8]
G.      Dampak Kemajuan IPTEK terhadap Pendidikan Islam
Kehadiran teknologi sering membawa “limbah” budaya di masyarakat. Dari mimbar-mimbar Jum’ah dan pengajian seringkali terdengar keprihatinan dan kecaman terhadap budaya barat seperti free-sex, mabuk-mabukan yang berasal dari televise yang memutar film-film porno. Munculnya kebobrokan moral adalah karena generasi muda mulai membuka internet yang berisi gambar-gambar pornografi.[9]
Dampak sosial dari kemajuan teknologi terutama komunikasi tentu tidak selalu berdampak negative, dampak positif yang biasa digunakan atau dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan. Menurut Marwah Daud Ibrahim memandang potensi perubahan sosial yang mendasar yang terjadi dalam masyarakat sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi:
1)   Kemajuan teknologi komunikasi kemungkinan orang bisa terbuka dan menerima perubahan yang baik.
2)   Kemajuan teknologi komunikasi diharapkan menumbuhkan semangat ukuwah Islamiyah dan solidaritas sosial semakin meningkat.
Kemajuan teknologi komunikasi diharapkan setiap individu memiliki SDM yang berkualitas. Dari gejala kemajuan teknologi komunikasi di atas, pendidikan Islam mempunyai strategi untuk mengantisipasi perkembangan teknologi komunikasi dengan jalan :
1)      Memotivasi kreativitas anak didik dengan nilai – nilai Islam sebagai acuan
2)      Mendidik keterampilan, memanfaatkan produk teknologi komunikasi bagi kesejahteraan hidup umat manusia
3)      Menciptakan jaringan yang kuat antara ajaran agama dan teknologi komunikasi
4)      Menanamkan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterprestasikan ajaran agama dari sumber-sumber ajaran yang murni dan kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.[10]
H.      Kesimpulan
Teknologi adalah perpaduan antara teknik dan ilmu pengetahuan, atau penggunaan ilmu pengetahuan yang mendasari teknik, atau penggunaan teori-teori ilmu pengetahun dalam rancang bangun tentang sesuatu. Islam sangat mendorong pengembangan ilmu pengetahuan juga menggunakannya untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.
Pemanfaatan teknologi canggih tersebut memiliki dua keuntungan bagi pendidikan. Pertama, pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif dan efisien. Kedua, siswa memiliki sikap positif terhadap teknologi karena membuktikan dan mempraktekkan sendiri manfaat dan penggunaannya.
Pendidikan mempuyai dua peranan penting terhadap perkembangan teknologi, yaitu aqidah islam sebagai dasar IPTEK dan syariat islam standar pemanfaatan sains dan tekhnologi.

 PENDIDIKAN ISLAM DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Daftar Pustaka
Darajat, Zakiah. 1992,  Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Mas’ud, Abddurrachman. 2001, Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta:                 Fak.Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan Pustaka Pelajar
Nata, Abbudin. 2009, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
 PENDIDIKAN ISLAM DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

[1] Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,  1992), Hlm. 28.
[2] Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 243.
[3] Abdurrahman Mas’ud, dkk, Paradigma Pendidikan Islam, (Yokyakarta: Fak.Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang dan Pustaka Pelajar, Cet. 1, 2001), hlm. 349.
[4] Abdurrahman, op.cit, hlm, 349
[5] Abbudin, op.cit, hlm. 253-254.
[6] Abuddin, op.cit, hlm.254-259.
[7] M. Shiddiq al-Jawi, Peran Islam Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, dikutip dari http://groups.yahoo.com/group/pakguruonline/message/466, diakses pada 19 Mei 2013 jam 13.12.
[8] Abddurahman, op.cit,  hlm.358-361.
[9] Abddurahman, op.cit,  hlm.355.
ADSENSE HERE!

No comments:

Post a Comment

Copyright © Blog Rujak : Kumpulan Makalah Online Lengkap. All rights reserved. Template by CB. Theme Framework: Responsive Design